Festival Bedug dan Pawai Taaruf Ramaikan Peringatan Hari Santri 2023

  • 23 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP – Rampak suara bedug memenuhi atmosfer Alun-Alun Cilacap, pada acara Festival Bedug, Jumat (20/10/2023). Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menyemarakkan Hari Santri Nasional Tahun 2023.

 

Kabag Kesra Setda Cilacap, Muhammad Najib, dalam laporannya selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan kompetisi tabuh bedug tersebut digelar sebagai wujud kearifan lokal.

 

“Selain menyemarakkan peringatan Hari Santri, kegiatan ini juga digelar untuk melestarikan dan mempromosikan budaya bedug sebagai warisan nusantara”, ujarnya

 

Lebih lanjut, festival diikuti oleh tujuh grup perwakilan dari eks distrik di Cilacap. Setiap peserta tampil dengan durasi maksimal 15 menit dan dinilai tiga dewan juri dari unsur profesional.

 

Ditambahkan, panitia menyediakan piagam dan uang pembinaaan bagi pemenang dengan rincian Rp8 juta untuk Juara I, Rp6 juta untuk Juara II, dan Rp5 juta untuk Juara III. Selain itu, Juara Harapan I mendapat uang pembinaan Rp3 juta, Juara Harapan II Rp2 juta, dan Juara Harapan III bersama masing-masing Rp1 juta.

 

Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, Festival Bedug ini bukan sekadar perayaan biasa, namun simbol kebersamaan, tradisi dan keindahan dalam keberagaman budaya Indonesia.

 

“Melalui festival ini saya berharap dapat menginspirasi semua yang hadir untuk lebih mendalami dan menghargai warisan budaya kita”, jelas Yunita.

 

Sebagai informasi, Kelompok Sifaul Qulub dari Kecamatan Cilacap Tengah meraih Juara I, disusul Al Muhajrin dari Cilacap Utara dan El Bughto dari Karangpucung sebagai Juara II dan III. Selanjutnya, Juara Harapan I, II, dan III secara berurutan diraih Rijaul Ansor dari Bantarsari, Al Mais dari Maos, Darunnajah dari Patimuan, dan Ya Asyqol Mustafa dari Cilacap Selatan.

 

Dari Kabupaten Purbalingga, ajakan jihad intelektual disampaikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) kepada para santriwan dan santriwati, pada gelaran Apel Hari Santri Tingkat Purbalingga di Alun-alun Purbalingga, Minggu (22/10/2023).

 

 

“Makna jihad di hari ini bukan berupa peperangan fisik melainkan jihad intelektual,” kata Bupati Tiwi.

 

Jihad ini, imbuhnya, bisa dilakukan melalui peningkatan kompetensi, literasi ilmu agama, literasi ilmu pengetahuan, literasi digital, dan semangat bersinergi mewujudkan kesejahteraan rakyat.

 

Bupati menuturkan, para santri di era sekarang dihadapkan dengan sederet persoalan, seperti kemiskinan, pengangguran, kebodohan, korupsi dan degradasi moral. Kondisi tersebut menjadi tantangan yang harus ditangani. Caranya dengan menjalin sinergi dan kolaborasi antara santri dan pemerintah, baik di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun dengan memberikan akselerasi bagi kejayaan Indonesia, termasuk kemajuan Purbalingga.

 

“Terima kasih kepada para pimpinan pondok pesantren, madrasah diniyah, dan lembaga keagamaan pendidikan Islam yang telah berkontribusi membangun Purbalingga, dengan membimbing para santri melalui ilmu agama dan pendidikan karakter,” kata bupati.

 

Kepala Kantor Kementerian Agama Purbalingga diwakili Kasubbag TU, Syarif Hidayat, menyampaikan Hari Santri Nasional di Purbalingga, diperingati dengan beragam acara, mulai dari Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI), Halaqoh Kyai dan Ulama, Apel Hari Santri, Bazar dan Pameran, Pawai Taaruf, dan lainnya.

 

“Khusus Pawai Taaruf diikuti 22 kontingen, terdiri dari 18 kecamatan ditambah dari Badko TPQ dan Madin serta dari ormas yaitu PCNU dan PD Muhammadiyah,” katanya.

 

Ia menjelaskan, Pawai Taaruf merupakan merupakan ajang perkenalan eksistensi peserta pawai yang terdiri dari lembaga pendidikan keagamaan, dan badan/organisasi otonom ormas keagamaan. Pawai ini berlangsung mulai dari Jalan Jambu Karang hingga GOR Goentoer Darjono Purbalingga.

Penulis: Dn, Kominfo Cilacap/ Tha/Gn, Prokompim Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait