Shinta Nana Sudjana Dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Posyandu Jawa Tengah

  • 11 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

JAKARTA – Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana dikukuhkan sebagai Ketua Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah. Pengukuhan bersama Ketua TP PKK Provinsi lain, dilakukan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian, saat Rapat Koordinasi Nasional “Kader PKK dan 10 Program Pokok PKK Melaju Menuju Indonesia Maju”, di Hotel Bidakara, Senin (11/9/2023).

Sebelumnya, Tri Tito Karnavian juga dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pembina Posyandu, oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian.

Mendagri menyampaikan, PKK merupakan organisasi yang memiliki jejaring paling luas, menyentuh komunitas terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga. Dengan luasnya jejaring itu, PKK juga menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan, termasuk dalam menggerakkan Posyandu.

Ditambahkan, dengan menggandeng Ketua TP PKK sebagai Ketua Pembina Posyandu, diharapkan dapat mengintegrasikan program PKK dengan Posyandu. Mereka juga diharapkan dapat menghidupkan kembali dan lebih mengaktifkan kegiatan Posyandu.

“Kuncinya, komitmen, tim kerja yang solid, kerja sama dan sinergi dengan seluruh stakeholder, serta darahnya organisasi adalah anggaran. Sumbernya bisa dari hibah APBN/ APBD, kerja sama, swasta, dan CSR,” tegasnya, seusai pengukuhan.

Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Jateng Shinta Nana Sudjana mengatakan, tugas tersebut tidak akan menambah beban kerja bagi PKK. Dengan dikukuhkannya sebagai Ketua Pembina Posyandu, justru sinergitas antarlembaga semakin kuat.

“Yang perlu dilakukan untuk memperkuat Posyandu, pertama penguatan koordimasi antarlembaga. Kedua peningkatan kapasitas Posyandu, terutama kelembagaan dan kader. Ketiga, peningkatan kualitas layanan dengan mengintegrasikan layanan Posyandu-BKB (Bina Keluarga Balita)-PAUD,” terangnya.

Shinta juga menyatakan siap menyengkuyung pekerjaan rumah yang diberikan kepada PKK. Antara lain, penurunan stunting dengan target menjadi 14 persen pada 2024, pencegahan narkoba melalui keluarga, serta.literasi digital untuk mencegah dampak negatif dan keluarga.

Ketua Umum Tim Penggerak PKK Tri Tito Karnavian, mengungkapkan, pengukuhan itu untuk menyelaraskan program dan kegiatan Posyandu, untuk menjaga masyarakat tetap terjaga kesehatannya. Bukan seperti pandangan orang, yang menganggap Posyandu sebagai pelayanan kesehatan dasar.

Dalam kesempatan itu dia juga mengapresiasi kehadiran Ketua TP Ketua TP PKK Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Menurutnya, mereka adalah orang hebat, yang telah ikut memajukan pembangunan.

Tri Tito menekankan, seluruh Ketua TP PKK Provinsi dan Kabupaten/ Kota untuk meningkatkan kinerja. Tunjukkan kepada pemerintah jika mereka mampu meningkatkan kinerja daerah melalui gerakan PKK.

“Beberapa sekarang ini ada Penjabat Gubernur maupun Bupati/ Wali Kota. Itu bukan berarti ibunya tidak bekerja. Lanjutkan kepemimpinan TP PKK, karena PKK harus ada motornya, yaitu ketua. Maka, Penjabat Ketua TP PKK juga memunyai amanah untuk melanjutkan kegiatan,” bebernya, saat pengarahan.

Karenanya, Tri Tito meminta TP PKK melaksanakan program sesuai rencana induk dan rencana strategis yang mengacu pada 10 Program Pokok PKK. Tentunya, menyesuaikan program prioritas masing-masing daerah.

“Namun, penurunan angka stunting masih menjadi tujuan utama. Daerah yang stuntingnya sudah rendah, tetap harus menjaga agar tidak ada kasus baru,” sorotnya.

 

Jaga Kesehatan

 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, peran TP PKK dalam mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat, sangat besar. Dia berharap semua TP PKK terus fokus menjaga perilaku hidup sehat. Sehingga, masyarakat tetap sehat, dan pemerintah tidak terlalu banyak mengurusi orang sakit.

“Bantu jaga kesehatan masyarakat dengan cara memonitor, skrining, survei. Penyakit yang banyak menyebabkan kematian adalah stroke, jantung, dan kanker. Itu bisa dicegah, dengan mengawasi tekanan darah, kolesterol, kadar gula dalam darah, serta lingkar perut. Jika keempatnya jelek, jaga pola makan dan lakukan kegiatan fisik minimal 30 menit per hari,” tuturnya.

Khusus untuk pencegahan stunting, menurut Budi, yang bisa dilakukan adalah memastikan balita di wilayahnya ditimbang, dan memantau yang berat badannya tidak naik atau bahkan turun. Jika turun, segera dirujuk ke Puskesmas untuk ditindaklanjuti. Pastikan anak diimunikasi rotavirus dan PCV, untuk mencegah diare dan pneumonia yang berdampak pada penurunan status gizi anak. Selanjutnya, pastikan bayi lahir sehat dengan memperhatikan ibu hamil.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan hadiah lomba vlog bagi Kader TP PKK, baik Pokja 1, 2, 3, dan 4. Sedikitnya dua orang kader PKK Jawa Tengah memenangkan lomba itu. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

 

 

 

Berita Terkait