Pernah Dihonori Rp100 Ribu, Mantan Guru SLB Ini Tak Menyangka Lolos PPPK dengan Gaji Jutaan Rupiah

  • 10 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

PURWOREJO – Pernah menerima honor Rp100 ribu per bulan, Fersiana Wulandari yang kini mengajar di SMAN 9 Purworejo, bisa bernafas lega. Usai dilantik Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) beberapa waktu lalu, pendapatannya naik tajam.

Ditemui di tempat mengajarnya, Kamis (10/8/2023), Fersiana mengungkapkan, sebelumnya, dia menjalani pekerjaannya sebagai guru honorer, dengan pendapatan mulai Rp100 ribu sebulan. Jumlah itu tak cukup untuk biaya operasionalnya. Kemudian, gajinya naik menjadi Rp200 ribu dan Rp300 ribu sebulan.

Pendapatannya sempat naik saat statusnya sebagai honorer di SLBN Purworejo, diambil alih menjadi honorer pemerintah provinsi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkatkan pendapatan guru honorer hingga sedikitnya sama dengan upah minimum kabupaten (UMK). Hingga akhirnya Fersiana mencoba peruntungan dengan melamar sebagai PPPK Guru.

“Sekarang Alhamdulillah sekali, PPPK itu gaji pokoknya sekitar Rp 2,9 juta. Alhamdulillah, semakin meningkat, semakin lebih baik,” tambahnya.

Gaji yang kini diterima, menurut Fersiana, sudah lebih dari cukup, dan membuat kesejahteraannya lebih baik dibanding saat masih menerima honor guru yang hanya ratusan ribu rupiah.

“Sekarang sudah sangat sejahtera. Matur nuwun sekali kepada Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Yang selama 10 tahun ini sudah berkomitmen, mendedikasikan diri, sudah membantu, men-support dan konsisten membantu menyejahterakan honorer sampai sekarang ini,” ungkap Fersiana.

Dia masih tak menyangka akan diterima menjadi PPPK, kendati usianya tak lagi muda. Apalagi, peluangnya mendaftar PNS sudah tertutup mengingat batasan usia maksimal 35 tahun. Sedangkan saat ini usianya sudah 39 tahun.

Alhamdulillah sudah menjadi PPPK. Itu yang sangat tidak disangka-sangka karena umur saya sudah lewat dari 35 tahun. Kalau dulu umur 35 tahun itu sudah mentok mendaftar PNS, ya. Ternyata tidak disangka-sangka, berkat Pak Ganjar dan jajarannya, saya bisa diterima menjadi PPPK,” imbuh guru yang mengabdi sebagai honorer selama 15 tahun ini.

Guru lain yang juga jadi PPPK setelah belasan tahun menjadi honorer adalah Ganjar Widiantoro. Pria yang sebelumnya mengajar di SLBN Purworejo itu kini merasakan lebih sejahtera.

“Dulu awal masuk sebagai guru tenaga honorer tahun 2010, saya digaji Rp100 ribu per bulan. Setiap tahunnya naik Rp25 ribu. Dan, pada tahun 2017, alhamdulillah, sekolahnya berada di bawah naungan pemprov, pendapatan naik jadi Rp2 juta. Sekarang ini setelah diangkat PPPK, dengan gaji Rp2.966.000,” ungkap Ganjar.

Pria yang terlihat mengenakan tongkat kruk akibat kecelakaan dan berangsur pulih ini, menuturkan, total gaji dan tunjangan yang diterima sekarang sekitar Rp3,6 juta per bulan. Besaran gaji berikut tunjangan itu membuatnya merasa lebih sejahtera.

Dia berterima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo karena telah diperhatikan dengan diangkat menjadi PPPK. Dia berharap, apa yang diterimanya akan dirasakan pula oleh sesama rekan guru yang saat ini masih jadi honorer, biar semua bisa diangkat jadi PPPK.

“Terima kasih banyak Pak Gubernur karena telah memperhatikan kami,” pungkasnya.

Sebagai informasi, seleksi guru PPPK sudah diumumkan beberapa waktu lalu. Di Jateng, PPPK jabatan fungsional guru sebanyak 4.278 orang. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait