Atasi Stunting, TP PKK Jateng Dorong Pemanfaatan Pekarangan untuk Penuhi Nutrisi Keluarga Jadi Habit

  • 11 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim penggerak PKK Jawa Tengah terus menggencarkan penanganan stunting di wilayahnya. Salah satunya, pemanfaatan pekarangan di sekitar rumah atau lingkungan, mulai dari pemanfaatan tanaman hingga budi daya ikan dalam ember (budikdamber).

Wakil Ketua I TP PKK Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin menilai, ada potensi besar ketika bisa memanfaatkan pekarangan rumah. Dengan memanfaatkan pekarangan ini, bisa memenuhi nutrisi yang ada. Termasuk juga dengan menanam sayur-sayuran.

“Ini juga bisa dikombinasikan dengan kita melakukan satu pola, misal budikdamber. Ada sayuran, tapi protein hewaninya terpenuhi,” kata Nawal, saat membuka kegiatan Atasi Stunting Melalui Aku Hatinya PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota se-Jawa Tengah Tahun 2023, di Aula Gedung PKK Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023).

Menurutnya, pemanfaatan hasil pekarangan tidak sampai pada panen saja, tapi juga bagaimana mengolah menjadi makanan yang enak dan menarik bagi anak-anak. Tentunya, bisa memenuhi beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Ketika sudah bisa memenuhi B2SA, diharapkan anak-anak bisa terpenuhi nutrisinya.

Selain B2SA, juga bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga, bahkan menambah ekonomi keluarga jika hasil pekarangan tersebut dijual.

“Ini juga bisa menjadi kebahagiaan bagi ibu-ibu ketika bisa menanam, memanen. Ini kan local wisdom-nya banyak di Jateng ini. Di daerah pesisir, daerah pegunungan memiliki potensi berbeda. Oleh karena itu, tanah yang tidak subur diolah dengan teknik penanaman, supaya bisa memenuhi nutrisi yang ada,” tuturnya.

Nawal berharap, sesuai kegiatannya, Aku Hatinya PKK, berupa Amalkan, dan Kukuhkan, itu bukan hanya sosialisasi, tapi bagaimana implementasi, dan pengamalan, bahkan bisa menjadi habit.

“Satu petak pun itu sudah memiliki potensi yang sangat luar biasa. Kukuhkan itu tidak hanya pada step ini saja, tapi bagaimana kita improvisasi, refleksi, dan evaluasi kegiatan yang sudah ada, bagaimana itu bisa meningkat terus. Sehingga bisa menjadi harapan kita bersama, stunting di Jateng ini bisa turun hampir 14 persen,” harapnya.

Ketua Panitia yang juga Wakil Ketua III TP PKK Jateng Dwi Sunarti Budi Prayitno mengatakan, kegiatan yang diikuti pengurus TP PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota tersebut digelar untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan pengurus atau kader PKK tentang pemanfaatan Aku Hatinya PKK dalam mengatasi stunting, sejak dari dalam keluarga/ rumah tangga.

Selanjutnya, menyosialisasikan dan meningkatkan pemahaman pemanfaatan pekarangan Aku Hatinya PKK dalam mengatasi stunting secara berjenjang dari kabupaten/ kota, kecamatan, desa/ kelurahan, hingga kelompok paling dasar yaitu dasa wisma. Berikutnya, menumbuhkan kesadaran keluarga untuk mengenali dan mengetahui potensi sumber pangan yang ada di daerahnya atau sekitarnya, agar mau dan mampu memanfaatkan lahan pekarangannya menjadi sumber pangan dan gizi  keluarga.

Tujuan lainnya, lanjut Dwi, memenuhi kebutuhan pangan dan gizi mikro keluarga secara bersinambungan yang bersumber dari pekarangan, sekaligus dapat meningkatkan pendapatan keluarga apabila dikelola dengan baik. Masyarakat juga dapat mengolah makanan sesuai dengan prinsip beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), untuk mengatasi stunting dalam keluarga.

Dwi Sunarti menuturkan, pihaknya mendorong kemandirian rumah tangga untuk menyediakan sumber protein keluarga melalui budidaya ikan dalam ember, sehingga konsumsi ikan dalam rumah tangga meningkat, dan dapat mencegah stunting.

“Harapannya, peserta sekaligus bisa menyosialisasikan ke pada semua kader yang ada di desa/ kelurahan, guna menanggulangi stunting di masyarakat,” tandas Dwi Sunarti. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait