Ikhtiar Kembangkan Ekonomi Warga, Diskominfo Jateng Dorong Kebangkitan Wisata Desa Panusupan

  • 27 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

PURBALINGGA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) guna menghidupkan kembali pariwisata di Desa Panusupan yang mati suri. Sempat moncer dengan destinasi “Jembatan Cinta”, setelah Covid-19, wisata di desa tersebut kini cenderung sepi.
Berangkat dari kasus tersebut, Diskominfo Jateng sebagai pendamping Desa Panusupan, menggelar acara tersebut, di Balai Desa setempat, Selasa (27/6/2023). Selain menghadirkan pelaku wisata dan Disporapar Kabupaten Purbalingga,  diskusi kelompok juga menghadirkan pengelola Desa Mandiri Wisata Serang.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Jateng Hita Yoga Pratyaksa mengatakan, FGD tersebut diharapkan membangkitkan semangat pelaku wisata di Panusupan.  Oleh karena itu, pihaknya menghadirkan pelaku wisata yang telah sukses mengelola wisata desa.
“Kades Serang (Sugito) bisa mengembangkan ekonomi dari sektor wisata. Sehingga dari tadinya desa miskin, kemudian  bisa menghasilkan miliaran rupiah. Nah itu yang coba kita adopsi,” tuturnya.
Kades Serang Sugito menuturkan, awalnya desa itu memang miskin. Pada 2010, ia dan beberapa perangkat lantas menggagas wisata petik stroberi, dan pendirian Badan Usaha Milk Desa (Bumdes) yang saat itu masih minim dana.
Diterangkan, berangkat dari modal Rp9 juta, kini omzet pengelolaan wisata di Serang mencapai Rp750 juta per bulan. Bahkan, pada 2024, Pemdes Serang membebaskan pembayaran PBB bagi warga, karena telah disubsidi dari penghasilan Bumdes.
“Modal Rp9 juta, merintis 2009 kemudian buat Bumdes 2010, bahkan minus karena punya utang bank. Kini kami sedang proses membangun wahana kebun binatang senilai Rp15 miliar tanpa dibantu pemerintah,” ujarnya mantap.
Sugito menyebut, niat dan kemauan menjadi modal dasar bagi pengembangan wisata desa.
Paket Makanan Tambahan
Selain FGD pengembangan desa wisata, pada hari yang sama, Diskominfo Jateng juga membagikan 60 paket makanan tambahan bagi balita stunting. Paket berupa susu, biskuit, beras, dan kornet daging.
Seorang penerima Yuyun mengatakan, bantuan tersebut berguna meningkatkan gizi anaknya.
“Terima kasih atas bantuannya. Ini bisa menyokong, tumbuh kembang anak saya,” paparnya.
Perlu diketahui, bukan kali ini saja Diskominfo memberi bantuan paket makanan bagi balita. Beberapa saat lalu, 60 paket makanan tambahan juga diberikan bagi balita stunting. Selain itu, ada 275 sak beras, yang diberikan kepada warga kurang mampu.
Di samping bantuan konsumtif, diberikan pula pelatihan produktif di antaranya, memberikan stimulan perbaikan rumah. Di 2023 bantuan perbaikan rumah dikucurkan bekerja sama dengan Disperakim Jateng dan Baznas Jateng.
Adapula pelatihan pembuatan kudapan untuk pelaku UKM, yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM.
Bantuan-bantuan yang menyasar warga kurang mampu ini terus berlanjut, baik perbaikan rumah, perbaikan jamban, papan informasi desa, internet desa, maupun event yang mengangkat ekonomi masyarakat. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait