Pemprov Jateng-Persagi Kolaborasi Tangani Stunting

  • 16 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak kolaborasi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menurunkan angka stunting dan penyakit tidak menular (PTM). Hal ini mengemuka dalam pembukaan Temu Ilmiah Nasional (TIN) Persagi 2023, di Patra Semarang Hotel & Convention, Kota Semarang, Jumat (16/6/2023).
Acara berlangsung dari 16-18 Juni 2023, dengan tema Peningkatan Peran Tenaga Gizi dalam mendukung Transformasi Kesehatan untuk Percepatan Penurunan Stunting dan penyakit tidak menular (PTM).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jateng, Yuni Rahayuningtyas mengatakan, peran Pemprov dalam menurunkan angka stunting dan PTM cukup besar, melalui berbagai kegiatan. Tak hanya kegiatan yang menyentuh masyarakat, tapi juga menyiapkan tenaga, seperti ahli gizi, untuk meningkatkan kapasitasnya.
“Salah satunya seperti ini, temu ilmiah, workshop, pelatihan dan sebagainya, untuk meningkatkan kapasitasnya. Juga memberikan standar kompetensi bagi ahli gizi. Itu juga kami sampaikan ke profesi lain,” kata Yuni, seusai membacakan sambutan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada pembukaan acara.
Selaku pemprov yang memiliki SDM banyak di Jateng, menurut Yuni, pihaknya menyiapkan tenaga yang mampu melayani masyarakat sesuai dengan kompetensi, dan memberikan layanan yang sesuai standar yang sudah ditentukan.
“Kami berharap banyak bahwa tenaga ahli gizi, apakah itu di puskesmas, di RS atau faskes, mengambil peran penting terhadap isu strategis. Yaitu stunting dan PTM yang biasanya itu disebabkan oleh pola makan, pola hidup yang bisa menyebabkan PTM dan stunting. Saat ini perannya sudah besar, tetapi kita ingin itu ditambahkan, terutama untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak kaitannya dengan stunting. Jadi gizi ini sangat penting,” ucapnya.
Pihaknya mengambil peran bukan pada saat penanganan, tapi lebih pada promotif dan preventif. Artinya, yang sehat tetap sehat, dan sebisa mungkin mencegah. Untuk PTM, kata Yuni, angkanya melonjaknya tinggi. Biasanya itu karena gaya hidup warga yang kurang beraktivitas fisik, dan tidak menjaga pola makan atau asupan. Kemudian itu menyebabkan PTM seperti gula atau diabtes militus, hipertensi, cancer, dan lainnya.
“Penting sekali ahli gizi memberikan edukasi kepada masyarakat, agar bisa meningkatkan kesehatannya dan mencegah terjadinya penyakit. Peran pemprov dalam menurunkan angka stunting dan PTM, juga besar,” sambungnya.
Ditambahkan, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, stunting Jateng sebesar 20,9 persen. Jumlah itu menurun 0,1 persen dari 2021. Penurunan yang sedikit karena 35 kabupaten/ kota, 20 kota/kabupaten ini meningkat, yang menurun hanya 15 kota/ kabupaten. Tentunya kalau diagregatkan di provinsi akan sangat berimbas, sehingga menjadi pekerjaan rumah bersama.  Pihaknya melakukan berbagai intervensi. Yaitu intervensi yang spesifik dan bersifat sensitif.
“Intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan, di mana kontribusinya kepada stunting sekitar 30 persen. Tapi yang sensitif itu 70 persen. Yang melakukan intervensi itu lintas sektor,” jelasnya.
Ketua Umum DPP Persagi, Rudatin mengatakan, pihaknya siap membantu memberikan edukasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia,  terkait dengan stunting dan PTM. Karena bisa dilihat, pola dan gaya hidup masyarakat banyak yang tidak sehat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pangan lokal. Kita angkat bahan pangan lokal di Indonesia, itu ada ikan, telur, itu sangat banyak sumber proteinnya, sayur-mayur, lele, sayur-sayuran itu. Daun lontar, dan sebagainya itu adalah sumber protein. Sedangkan kami ahli gizi mengembangkan gizi seimbang, sesuai dengan umur, dan kondisi daripada anak, orang dewasa dan sebagainya,” ujarnya.
Kegiatan TIN ini diikuti oleh tenaga gizi yang bekerja di lembaga nasional/ internasional, Kementerian, pemerintah provinsi/kabupaten/kota, rumah sakit, dosen perguruan tinggi, NonGovernment Organization (NGO), pusat pelatihan atlet, klinik dan pusat kebugaran, katering industri makanan dan minuman, wiraswata dan dunia industri serta aplikasi dan platform media gizi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu diikuti oleh mahasiswa gizi. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait