Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

BOYOLALI – Peserta Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islam (Mapsi) ke-23 Tingkat Jawa Tengah diminta tetap menjaga sportivitas saat mengikuti kompetisi.

“Tentu ajang prestasi harus disertai dengan sportivitas. Kalah menang bukan tujuan, tapi bagaimana kita mendedikasikan diri kita untuk mewujudkan ruh dari agama Islam itu sendiri,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, saat membuka lomba, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, lomba Mapsi ini merupakan praktik ilmu yang telah dipelajari siswa. Saat belajar siswa bisa diajak mempraktikkan ilmu yang diberikan oleh guru masing-masing. Sehingga, saat ada kompetisi, siswa sudah terbiasa.

“Ini bisa diterapkan di sekolah masing-masing, sehingga nanti kalau ada ajang lainnya tidak kaget lagi,” imbuh Gus Yasin, sapaan wagub.

Wagub mengapresiasi adanya cabang lomba komputer dalam Mapsi ini. Dia merasa hal ini sangat diperlukan, agar siswa sejak dini sudah terbiasa dengan teknologi digital. Dia juga mengimbau para orang tua agar memberikan bimbingan siswa dalam belajar menggunakan gawai digital.

“Saya senang dan merasa bangga, bahwa ternyata selain pelajaran dasar, anak kita dikenalkan dengan digitalisasi,” tuturnya.

Ketua panitia penyelenggara Mapsi Tingkat SD ke-23, Siti Kusrini mengatakan, lomba itu diikuti oleh 980 orang peserta se-Jateng. Mereka akan berkompetisi dalam 10 cabang lomba. Dia menyebut sejak pandemi, belum ada kabupaten/ kota yang siap melaksanakan kegiatan ini, seperti tahun-tahun sebelum pandemi secara bergantian.

“Kegiatan ini alhamdulillah dapat didanai oleh dana pemerintah daerah. Terima kasih bapak. Insyaallah, tahun depan telah dikomunikasikan, penyelenggaraan Mapsi ke-24 akan dilaksanakan di Kota Magelang,” imbuhnya.

Siti berharap lomba itu dapat membentuk karakter siswa. Selain jiwa sportif, dan kejujuran, siswa dapat belajar lebih baik lagi dengan capaian prestasi yang membanggakan.

“Kami juga berharap terpotret para generasi yang berkarakter profil pelajar Pancasila yang moderat,” kata dia. (Humas Jateng)*ul