DEMAK, MILIKI SEKOLAH LAPANG KAMBING

  • 26 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 

DEMAK– Usaha peternakan di Kabupaten Demak selama ini hanya terfokus pada hewan besar, seperti sapi atau kerbau saja. Masyarakat selama ini kurang meminati ternakruminansia kecil seperti kambing ataupun domba. Padahal potensi ternak kambing ataupun domba sangat besar. Untuk populasi per bulan Juni 2017 saja jumlah ternak kambing mencapai 48.762 ekor dan domba 77.602 ekor.

Pengembangan budidaya peternakan, khususnya ternak ruminansia kecil seperti kambing ataupun domba merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan protein hewani di masyarakat. Namun pemeliharaan ternak kambing oleh petani selama ini masih mengandalkan pola ekstensif tradisional yang diwariskan dengan sistem dibiarkan lepas berkeliaran, diikat, dan berpindah-pindah guna memperoleh pakan di lahan yang bebas. Kondisi ini mengakibatkan sulitnya pengontrolan terhadap penyakit, pengaturan pengembangbiakan dan perawatan ternak. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dari sistem ekstensif ke semi intensif yakni pengaturan pakan yang lebih baik, perawatan kesehatan, sistem perkandangan, dan pengaturan perkawinan yang tepat. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuka Sekolah Lapang Kambing atau Domba bekerjasama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Peternakan Provinsi Jawa Tengah. Demak terpilih sebagai tempat diselenggarakannya Sekolah Lapang Kambing/Domba dari tiga daerah yang ada di Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Bupati Demak HM. Natsir saat melakukan Kunjungan Kerja Meninjau Pembangunan Peternakan di Desa Jatisono Kecamatan Gajah, Senin (25/9).

“Dengan adanya sekolah lapang ini para peternak dapat melakukan pemeliharaan kambing ataupun domba dengan lebih baik lagi. Dalam pemeliharaan kambing/domba yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit, perkandangan, pakan dan kontrol terhadap penyakit. Namun kendala utama pemeliharaan kambing/domba adalah pada makanan. Makanan diperlukan untuk pertumbuhan dan penggemukan, pembiakan, kesehatan yang baik dan menentukan untung ruginya pemeliharaan ternak. Dengan adanya sekolah lapang, maka peternak akan dikenalkan pada jenis-jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan sistem penanamannya,” kata Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Wibowo menuturkan bahwa Desa Jatisono yang sebagian besar penduduknya adalah peternak domba menjadi alasan penting kenapa sekolah lapang diadakan di situ.

“Satu peternak rata-rata memiliki 50 ekor domba,” jelasnya.

 Pada kesempatan tersebut Bupati menyerahkan 12 ekor domba, bantuan berupa timbangan ternak, aplikator alat pemasang anting untuk identifikasi ternak dan pita ukur badan ternak atau weght band kepada Kelompok Tani Murni Jaya Desa Jatisono Kecamatan Gajah.

Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Murni Jaya mengaku senang setelah menerima bantuan tersebut. “Ini menjadi penyemangat bagi kami para peternak domba Desa Jatisono supaya lebih giat lagi dalam mengembangkan ternak kami,” katanya. *(Humas Demak)

Berita Terkait