Cegah Potensi Friksi di Tengah Masyarakat dengan Kesantunan Berbahasa

  • 14 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Kesantunan dan kesopanan dalam berbahasa tak hanya perlu dilakukan pada setiap bentuk komunikasi tatap muka, tetapi juga pada komunikasi tulisan dan di ruang digital. Dengan begitu, potensi friksi di tengah masyarakat dapat dihindarkan.

 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia, Hafid Muksin, pada acara Literasi Nasional yang dirangkai dengan pelantikan pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Purbalingga, di SMA N 1 Bobotsari, beberapa waktu lalu.

 

“Agar tidak sakit hati lawan bicara kita dan juga menimbulkan konflik pada masyarakat,” katanya.

 

Hafid menuturkan, pihaknya melalui balai Bahasa siap mendukung para guru untuk meningkatkan literasi dengan pola pikir kebhinekaan yang global serta mengukur tingkat kemahiran berbahasa para pelajar.

 

“Pastikan juga penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik secara baik dan benar,” ujarnya.

 

Kepala SMA N 1 Bobotsari, Joko Widodo mengatakan, perpustakaan berperan penting untuk menumbuhkan literasi atau masyarakat. Meskipun begitu, naluri kegiatan literasi harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

 

“Mulai dari perpustakaan yang minimalis saja, asal bisa menjadi awal membudayanya literasi,” pungkasnya.

 

Penulis: LL, Kominfo Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait