Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
HASIL IKAN LELE DI MLIWIS CEPOGO SANGAT MENGGEMBIRAKAN
- 08 Sep
- dev_yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Menurut informasi, produksi lele di Jawa Tengah pada tahun 2016 mencapai 122 ribu ton. Sebanyak 25 ribu ton berasal dari Boyolali atau sekitar 21 persen. Hal tersebut dicapai dengan tumbuhnya sentra produksi ikan lele di Boyolali yang semakin meningkat. Sentra dimaksud juga dapat tumbuh di wilayah yang ketersediaan air terbatas di wilayah Cepogo yang berada di kaki gunung Merapi dan Merbabu tersebut. Merupakan usaha keras dan gigih dari masyarakat Dukuh Nganggrung, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Mina Sejahtera.
Dari semula memiliki 10 kolam, kini telah meningkat menjadi 37 kolam. Hal tersebut dapat berkembang dengan pendampingan dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara sehinga dapat meningkat dari segi jumlah dan anggota kelompok yang tergabung.
Berbagai dukungan dan bantuan diberikan pemerintah kepada sejumpah pokdakan di Boyolali. Diserahkan secara langsung oleh Direktur Produksi dan usaha Budidaya Kementeraian Kelautan dan Perikanan (KKKP), Umi Windriyani dalam rangkaian Temu Lapang Dirjen Perikanan Budidaya bersama pembudidaya ikan lele, Kamis (7/9) di Desa Mliwis. Sebelumnya tim juga mengunjungi pokdakan di Desa Doplang; Kecamatan Teras.
Umi Windriyani dalam sambutannya mengungkapkan akan mendampingi pembudidaya ikan di Boyolali. “Kami akan mendukung dengan pemberian bantuan alat pakan ikan dalam rangka efisensi biaya. Setelah alat diterima bisa belajar buat pakan ikan dan siap mendampingi pengembangan usaha budidaya,” terangnya.
Lebih lanjut Umi menjelaskan ketersediaan pakan membutuhkan biaya besar. Pihaknya bersedia memfasilitasi dengan memberikan pembelajaran cara pembuatan pakan ikan lele secara mandiri.
Seiring meningkatnya produksi lele, pihaknya berharap tidak hanya dijual dalam bentuk ikan segar namun juga dilakukan diversifikasi produk. Lele dapat diolah dalam berbagai jenis makanan dari semua bagian lele baik kulit, daging sirip dan tulangnya. Sehingga ke depan tidak hanya sebagai home industri saja tapi meningkat menjadi industrialisasi perikanan.
Salah satu kelompok yang telah merasakan efisensi biaya produksi dengan membuat pakan mandiri yakni kelompok Mina Usaha Tani Doplang Teras. Setelah kelompok yang terdiri dari 20 orang tersebut dapat membuat pakan mandiri mampu menghemat biaya hingga 90 persen. “Dengan pakan mandiri dapat menghasilkan panen yang bagus. Hasil panen dua kali dan mencapai efisiensi pakan dibanding pendapatan ikan sampai 95-110 persen kenaikan signifikan,” terang Tri Widodo dari kelompok Mina Usaha Tani.
Mengamini apa yan disampaikan Umi, Wabup, M. Said Hidayat meminta warga masyarakat sungguh-sungguh dalam membudidaya ikan. Satu hal menggembirakan dan menjadi bukti bahwa iklan lele dapat hidup dengan sehat di dataran tinggi seperti Cepogo.
“Mampu menghadirkan hasil yang mengembirakan. Benih ikan tidak hanya ditabur jadi ikan lele [segar], namun dapat diproduksi berbagai macam produksi olahan yang mampu menghidupkan perekonominan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut diserahkan sejumlah bantuan seperti mesin pembuat pakan ikan, bantuan benih ikan nila dan ikan nilem dan sejumlah sarana pendukung budidaya ikan di Boyolali.