Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Perkuat Keamanan Informasi, Cegah Kebocoran Sekaligus Jaga Kepercayaan Masyarakat
- 24 Mar
- ikp
- No Comments

KARANGANYAR – Keamanan informasi sangat penting dalam penyelenggaraan layanan teknologi informasi pada pemerintah daerah. Memperkuat keamanan informasi mutlak dilakukan untuk menghindari kebocoran informasi strategis, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum, melalui Sekretaris Diskominfo Hermoyo Widodo, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Draft Rancangan Peraturan Gubernur Sistem Manajemen Keamanan Informasi Diskominfo Kabupaten / Kota pada Bakorlin II, di Hotel Lorin Solo Hotel, Kamis (24/3/2022). Menurutnya, bidang persandian memiliki peran yang sangat kompleks dan berat, karena salah satu tugasnya menyangkut keamanan informasi.
“Keamanan informasi menjadi aspek penting, mengingat akibat bocornya informasi strategis akan berpengaruh terhadap kinerja birokrasi, dan terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan pemerintah di berbagai bidang,” imbuhnya.
Dikatakan, kekuatan kemananan informasi dapat dikontrol menggunakan sistem manajemen keamanan informasi, yang berfungsi untuk mengatur dan mengoperasikan keamanan sistem informasi, agar dapat digunakan sesuai dengan prosedur.
Adapun, keberadaan dokumen kebijakan keamanan merupakan sebuah infrastruktur keamanan yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi guna melindungi aset informasi penting.
“Dokumen ini secara prinsip berisi berbagai pedoman atau standar dalam rangka melindungi aset informasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari berbagai bentuk ancaman baik dari dalam maupun luar lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.
Sementara, anggota Komisi A DPRD Jateng Dwi Hasmanto mengatakan, pada era digital ini banyak sekali serangan siber, termasuk di Jateng. Dengan begitu, diperlukan pengelolaan yang bisa dipercaya dan akuntabel.
“Kita butuh regulasi yang mantap dan tegas. Ini masa adaptasi yang tadinya era transaksi serba manual, sekarang era digital. Secara tak sadar big data, jadi data penting,” katanya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)




