Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Antisipasi Kerumunan, Ganjar Minta Kepala Daerah Cek Langsung Perayaan Imlek
- 31 Jan
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Gubernur Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah di Jawa Tengah keliling di wilayahnya, untuk memastikan tidak ada perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2022. Sebab, peningkatan kasus Covid-19 mulai terjadi di beberapa daerah.
Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Gedung A Kantor Pemprov Jateng, Senin (31/1/2022). Ganjar menerima laporan dari Wali Kota Hendrar Prihadi terkait perkembangan kasus di Semarang.
Dalam kesempatan tersebut wali kota yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan, kecepatan sebaran corona di Semarang hari ini luar biasa, tepatnya seminggu terakhir, meski kesembuhannya juga cepat.
“Hemat saya, dalam situasi ini kami sekarang siasati adalah untuk tidak ada perayaan (Imlek), tapi pertemuan antarkeluarga di restoran yang akan kita sikapi,” ujar Hendi.
Menanggapi itu, Ganjar meminta pada seluruh kepala daerah dan jajaran Forkopimda untuk berpatroli yang bersifat persuasif. Tujuannya, sosialisasi agar tak terjadi kerumunan.
“(Perayaan Imlek) mulai nanti malam, kerumunan dibatasi. Rasa-rasanya hari ini kita mulai patroli, soft saja,” katanya.
Ganjar mengatakan, laporan yang diterima beberapa tempat ibadah yang menggelar perayaan Imlek dipastikan terbatas. Namun tidak menutup kemungkinan, kerumunan akan tetap terjadi.
“Karena tingkat abainya masyarakat cukup tinggi, maka sekarang di tengah keramaian wajibnya pakai masker. Selanjutnya diatur pelan-pelan,” kata Ganjar.
Ganjar yang Minggu (30/1/2022) kemarin melihat langsung kesiapan perayaan Imlek terbatas di Kelenteng Tien Kok Sie, Surakarta, mengatakan, sosialisasi harus mulai digemborkan. Ini menjadi tugas utama, setelah Jogo Tonggo diaktifkan.
“Saya minta kepada Forkompimda dipimpin oleh bupati/ wali kota untuk keliling hari ini sampai dengan besok, ketemu dengan warga untuk menyampaikan kembali sosialisasi prokes, kita mintakan agar ini bisa digalakkan setelah rapat ini secara serentak,” tegas Ganjar.
Sebagai informasi, data terakhir penambahan kasus Covid-19 di Jawa Tengah per 30 Januari 2022 sebanyak 202 kasus. Hingga kini, Ganjar menegaskan belum ada lagi penambahan kasus dengan varian Omicron, namun pengecekan sampel terus dilakukan. (Humas Jateng)*ul