Musim Hujan, Surakarta Siagakan Personel Penanganan Bencana

  • 18 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

SURAKARTA – Memasuki musim penghujan, BPBD Kota Surakarta menyiagakan personel dan sarpras sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. Khusus untuk antisipasi potensi banjir, sejumlah sarana prasarana seperti perahu karet, logistik, pompa air, mobil, hingga ambulans, siap dioperasikan. Selain itu, koordinasi dengan relawan dan stakeholder lain terus dilakukan.

“Mitigasi bencana saat musim penghujan ini, kita waspadai potensi banjir luapan sungai maupun genangan, karena drainase tidak lancar di beberapa wilayah,” kata Kepala BPBD Kota Surakarta Nico Agus Putranto, saat Apel Kesiapsiagaan Bencana, di Halaman Balai Kota Surakarta, Rabu (17/11/2021).

Bertindak selaku inspektur apel, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Hadir dalam apel tersebut Wakil Wali Kota Teguh Prakosa, Sekda Ahyani, Dandim/0735 Surakarta, Kapolresta Surakarta AKBP Ade Safri Simanjuntak dan anggota Forkopimda lainnya.

Nico Agus Putranto mengatakan, menurut perkiraan BMKG, curah hujan saat ini masih kategori rendah sehingga masih aman untuk masyarakat.

“Pada saat cuaca ekstrem, Kota Surakarta masuk kategori sedang dan kita tidak pernah dalam kondisi rawan atau tinggi. Yang rawan hanya genangan air dan tanah longsor di titik-titik tertentu,” terangnya

Dijelaskan, BPBD Kota Surakarta sudah memetakan 15 daerah rawan bencana di wilahnya, yakni Kelurahan Serengan, Sangkrah, Jebres, Sewu, Pucangsawit, Gandekan, Joyotakan, Kedung Lumbu, Pajang, Banyuanyar, Sumber, Mojo, Kadipiro, Banjarsari, dan Semanggi.

Pemkot menargetkan 15 kelurahan tersebut bisa dikukuhkan menjadi kelurahan tangguh bencana pada 2022. Mengingat tiga kelurahan di antaranya, Kelurahan Semanggi, Mojo, dan Kedung Lumbu sudah lebih dulu dikukuhkan pada September kemarin.

“Umumnya kawasan rawan ini berada di sekitar daerah aliran sungai, baik sungai perkotaan maupun Sungai Bengawan Solo. Rencananya pada 2022 nanti semuanya jadi kelurahan tangguh bencana,” ujarnya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dalam amanatnya mengatakan, apel siaga bencana dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi penanggulangan bencana, terutama dalam memasuki musim penghujan.

“Hal ini dikarenakan wilayah Surakarta merupakan daerah rawan bencana, khususnya kebakaran dan banjir. Untuk itu, kewaspadaan semua pihak, perlu ditingkatkan,” katanya.

Gibran mengajak semua personel dan stakeholder yang terlibat dalam menyiapkan antisipasi bencana untuk saling berkoordinasi.

“Alat-alatnya kan sudah dipersiapkan dan cukup lengkap. Seberapa cepat merespon bencana, seberapa cepat berkoordinasi dengan semua stakeholder, itu menjadi kunci solusi,” kata Gibran.

Semua titik-titik bencana menurut Gibran, sudah dipetakan. Termasuk titik rawan pohon tumbang sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup.

Antisipasi bencana juga menyentuh bangunam publik dan komersial termasuk pusat perbelanjaan, hotel dan rumah makan dengan menyediakan alat pemadam kebakaran (Apar).

Untuk titik-titik banjir lokasinya memang sudah bertahun-tahun pada lokasi yang sama.

“Daerah tersebut antara lain Joyosuran daerah rawan longsor, seperti Mojosongo dan lainnya kita koordinasi dengan camat dan lurah setempat. Untuk yang Mojosongo tempatnya memang berisiko dan sudah saya instruksikan untuk ditalud di tahun 2022. Kita akan menyediakan rumah kontrakan dan sudah kita anggarkan,” jelasnya.

Sedangkan pemangkasan pohon-yang rawan tumbang, sudah diidentifikasi jenis pohon angsana.

“Kita lakukan rempel yang agak ekstrim karena cepat tumbuh dan rawan tumbang. Sudah kejadian delapan kali pohon tumbang, saya minta masyarakat Kota Solo kalau berkendara saat hujan deras harus berhati-hati di jalan yang banyak pohonnya,” tandas Gibran.

Penulis: KontributorKota Surakarta
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait