Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Musim Kemarau, Petani Menoreh Sukses Panen Raya Jagung
- 07 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments
MUNGKID – Musim kemarau membawa berkah bagi para petani di Desa Menoreh Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang lantaran hasil panen jagung kuning yang mereka tanam sukses dan melimpah.
Penyuluh Pendamping Desa Menoreh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Salaman, Agus Puspito mengatakan bibit jagung kuning jenis hybrida itu merupakan bantuan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang yang berasal dari alokasi Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah untuk luas 10 hektare.
Berdasar hitungan hasil panen saat ini, menurut Agus sangat bagus dengan hasil panen ubinan mencapai 13,25 ton/ha.
“Bibitnya itu sekitar 300 kg. Prediksi yang sudah dipanen per hektare keluar 13,25 ton. Dibanding hasil panen sebelumnya yang di bawah 10 ton/ha,” ucap Agus di sela panen raya, Kamis (7/10/2021).
Agus menuturkan, tanaman jagung menjadi pilihan berdasarkan saran rembug dengan para petani setempat, karena saat kemarau lahan persawahan di Desa Menoreh air dari irigasi tidak mencukupi untuk tanam padi dua kali.
Jadi, setelah tanam padi para petani beralih tanam palawija atau hortikultura cabai dan kacang panjang.
Terkait harga, saat ini jagung pipil kering mencapai Rp5.000/kg. Harga itu menguntungkan petani karena lebih tinggi dibanding musim tanam pada tahun sebelumnya yang hanya di kisaran Rp4.000/kg.
Agus menuturkan, selain harga yang menguntungkan, musim tanam kali ini juga jauh dari serangan hama ulat dan jamur. Kedua hama itu biasanya menyerang tanaman umur dua minggu sampai satu bulan.
Tanaman jagung rawan sekali adanya serangan hama ulat yang bisa menggagalkan panen karena menyerang tunas sehingga tanaman tidak bisa berkembang.
“Saya tanya ke petani, mereka tidak melakukan penyemprotan (anti) hama. Hasil panen bagus melimpah sekarang,” ujarnya.
Sementara itu salah satu petani Desa Menoreh, Nasikun mengaku senang dengan hasil panen jagung di lahan miliknya.
Selain harga jual yang menguntungkan, ia juga merasa terbantu dengan modal bibit jagung berkualitas dan pendampingan dari pemerintah.
“Lahan saya satu hektare lebih. Bibit bantuan dari Dinas Pertanian cukup lumayan bisa menutup modal saya,” ujar Nasikun.
Penulis: KontributorKabMgl
Editor: WH/DiskominfoJtg