Kejar “Herd Immunity”, Puluhan Ribu Pelajar SMP Jadi Target Vaksinasi Covid-19

  • 06 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Sebanyak 24 ribu orang pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) menjadi sasaran program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Batang. Tujuannya, demi mengejar kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga program pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa lebih optimal.

Bupati Batang, Wihaji, menjelaskan, terhitung awal September, capaian vaksinasi sudah mencapai lebih dari 20 persen. Untuk itu, pihaknya akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi, khususnya bagi warga berusia remaja.

 

“Persentase vaksinasi secara keseluruhan 20,4 persen, tetapi untuk pelajar jumlahnya masih kecil. Karena sudah diizinkan pemerintah pusat, kami berani memberikan vaksinasi kepada pelajar 12 tahun ke atas,” bebernya, seusai meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar usia 12-17 tahun, di Gedung PSC 119, Dinas Kesehatan, Kabupaten Batang, Sabtu (4/9/2021).

Wihaji berharap pemerintah pusat dan provinsi dapat memberikan percepatan pengiriman jatah vaksin.

“Tolong untuk pelajar ini proses vaksinasinya bisa dipercepat. Berapa pun jumlah vaksin, Pemkab Batang siap untuk memvaksin para pelajar,” tegasnya.

Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Sumanto, mengatakan, kegiatan vaksinasi Covid-19 dosis pertama tersebut diikuti oleh siswa-siswi dari beberapa SMP di Batang, yakni SMPN 1 hingga SMPN 9 Batang, SMP Cokroaminoto, SMP Miftakhul Ulum, dan SMP Islam Batang.

“Tiap SMP negeri kami beri kesempatan vaksin sebanyak 50 orang siswa, sedangkan khusus bagi pelajar SMP Cokroaminoto 15 anak, SMP Miftakhul Ulum 17 anak dan SMP Islam Batang 18 anak,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Batang, Utariyah Budiastuti, mengungkapkan, penyelenggaraan vaksinasi dibarengi dengan sosialisasi tentang gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Tak hanya itu, pihak Dinkes pun membagikan buah serta obat penurun panas.

“Kalau dikasih buah itu kan bagian dari kegiatan Germas, yaitu memperkenalkan buah agar selalu dikonsumsi anak, karena mengandung banyak vitamin yang baik dalam masa pertumbuhan,” bebernya.

Utari mengatakan, obat penurun panas diberikan sebagai penanganan pertama, apabila para pelajar penerima vaksin mengalami efek samping pascavaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

“Paracetamol bisa diberikan bila timbul demam, pusing atau nyeri setelah disuntik vaksin,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu peserta vaksinasi, Kalista, menyatakan, dirinya senang karena mendapat giliran vaksin dosis pertama tersebut.

“Senang karena sudah mendapat vaksin, jadi merasa lebih aman semoga tetap sehat. Rencananya Senin mau mengikuti PTM,” ungkapnya.

 

Penulis: Heri, MC Batang
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait