Tren Covid-19 Melandai, Bakti Pramuka Jateng Tak Boleh Berhenti

  • 31 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Praja Muda Karana (Pramuka) diharap terus membaktikan diri, ikut menanggulangi penyebaran Covid-19. Pramuka bisa berbakti dalam edukasi, teknologi, hingga menjadi duta protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jateng  Atikoh Ganjar Pranowo, seusai mengikuti upacara Peringatan Hari Pramuka 2021 di Gedung Ghradika Bakti Praja, Selasa (31/8/2021). Menurutnya, sumbangsih Pramuka dalam menanggulangi pandemi Covid-19, tidak berhenti meski kini penyebaran penyakit mulai melandai.
“Sekarang pandemi belum selesai, maka bakti pramuka tak boleh berhenti. Pramuka Jateng telah melakukan bakti melawan Covid-19 satu di antaranya lewat edukasi, melalui webinar, pesan Whatsapp, vlog dan sebagainya. Termasuk menjadi duta perubahan perilaku, dengan menerapkan protokol kesehatan berawal dari diri sendiri,” ujarnya.
Selain itu, implementasi nyata juga dilakukan Pramuka Jateng di tengah masyarakat. Di antaranya, terlibat aktif dalam penerapan “Jogo Tonggo“, hingga membantu saat ada kebencanaan.
“Pramuka Peduli juga selalu hadir dalam setiap bencana. Juga terlibat aktif dalam bantuan penggalian pemakaman korban Covid-19 dengan menggunakan protokol kesehatan ketat. Mereka juga aktif dalam pendistribusian makanan kepada masyarakat yang isolasi mandiri,” ucapnya.
Menurut Atikoh, Pramuka Jateng sudah terbukti tangguh dan peduli dalam penanganan Covid-19. Selain itu, Pramuka juga dinilai adaptif, dengan kondisi pandemi yang meniadakan kegiatan yang mengumpulkan massa.
Di sisi lain, Pramuka juga masih dihadapkan pada tantangan. Terutama dengan kecanggihan teknologi, yang rentan disalahgunakan. Oleh karenanya, Atikoh menuntut anggotanya untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan menyebarkan pesan-pesan positif melalui berbagai media.
“Teknologi, bak dua sisi mata uang. Jika tidak digunakan dengan benar, bisa melunturkan nasionalisme generasi muda. Contohnya, orang lebih mudah ingat lagu dan budaya asing, tak paham budaya sendiri dan rentan tersusupi radikalisme. Nah tantangannya itu. Karena tujuan pramuka adalah membangun nasionalisme,” sebutnya.
Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Pramuka Jateng Ganjar Pranowo berpesan hal serupa. Ia berharap, anggota pramuka yang sebagian besar siswa, turut memberi contoh penerapan protokol kesehatan.
“Ini yang kita harapkan, pramuka menjadi teladan prokes. Bagaimana menuju sekolah hingga sampai di rumah berada pada disiplin protokol kesehatan. Saya haqul yakin anggota pramuka bisa menjadi contoh,” ucap Ganjar.
Pramuka Pandega dari Kabupaten Magelang Septi Dianasari bertutur, pramuka di wilayahnya melakukan banyak hal saat pandemi Covid-19. Selain berbagi masker, dirinya juga ikut dalam program Jogo Tonggo yang ada di sekitarnya.
“Kebetulan wilayah kami juga berdekatan dengan Gunung Merapi. Ketika terjadi erupsi dan hujan abu, kami hadir untuk menolong warga yang terdampak,” pungkas alumnus Universitas Tidar itu. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait