216 Pasar Tradisional di Jateng Ditata, Ganjar : Ini Harus Ditiru

  • 16 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Upaya Pemprov Jateng menangani penyebaran pandemi terus dilakukan. Salah satu program yang saat ini digenjot adalah penataan pasar tradisional.
Sampai saat ini, sudah ada 216 pasar tradisional di 20 kabupaten/ kota di Jateng yang telah ditata sesuai protokol kesehatan. Ribuan pedagang di pasar-pasar tradisional itu diberi jarak agar tidak terjadi kerumunan.
“Contohnya Pasar Randudongkal Pemalang, Pasar Nglejok Grobogan, Pasar Gemolong Sragen, Pasar Puri Baru Pati, dan lainnya,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Prasetyo Aribowo, dalam rapat penanganan Covid-19, Senin (16/8/2021).
Selain penataan pasar, pembentukan Polisi Covid yang bertugas menertibkan prokes di pasar juga sudah berjalan. Dari 890 pasar rakyat yang ada di Jateng, sebanyak 389 pasar rakyat telah memiliki Polisi Covid.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan senang dengan penataan pasar rakyat itu. Menurutnya, hal itu membuktikan, saat ini rakyat sudah mulai peduli.
“Kalau makin baik dan tertata, harapan kita itu bisa mencegah penularan. Meskipun belum banyak yang divaksin, tapi penataan itu adalah ikhtiar kita untuk mencegah tingginya angka kesakitan,” kata Ganjar.
Gubernur meminta penataan pasar tidak hanya formalitas. Namun semua pihak benar-benar menjaga pasar yang sudah tertata itu dengan baik.
“Jangan setelah ditata, kemudian didiamkan. Saya khawatir, kondisi yang sudah membaik ini kemudian membuat kita lengah,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, sudah mengecek beberapa pasar yang telah ditata itu. Menurutnya, itu contoh baik yang harus ditiru oleh pasar-pasar lain di Jateng.
“Maka, begitu kemarin ada beberapa contoh menata pasar, menurut saya ini cara baik, untuk kita jadikan sekaligus kebiasaan baru, new normalnya di pasar. Sehingga pasar itu meskipun mungkin belum banyak divaksin, minimal dengan penataan itu bisa mencegah penularan,” jelasnya.
Tak hanya soal penataan, Ganjar meminta kabupaten/ kota menggenjot vaksinasi, khususnya bagi lansia. Dengan penataan pasar, program ini bisa dilakukan karena banyak pedagang maupun pembeli di pasar adalah lansia.
“Maka polanya Boyolali bagus, TNI/Polri nyerbu pasar, sehingga di pasar dapat semua, ya ekonominya ya lansianya,” ucapnya.
Program vaksinasi untuk lansia, lanjut, Ganjar memang sedang didorong di Jateng. Pihaknya sudah menggandeng BPJS untuk meningkatkan vaksinasi bagi lansia, orang dengan komorbid dan masyarakat rentan lainnya.
“Sebab dari data kita, banyak kematian dari sisi karakteristiknya ya lansia dan komorbid. Maka dengan BPJS itu kita uji coba di Semarang untuk mendorong ini. Kalau model yang di Semarang bisa dilakukan dan ketemu berapa lansia dan komorbid, sudah itu disuntik semua. Dengan cara itu pasti bisa membantu,” imbuhnya.
Stok vaksin di Jateng, menurut Ganjar, juga sudah mulai banyak. Hampir tiap pekan Jateng mendapat kiriman vaksin dari pemerintah pusat.
“Vaksin sudah banyak, hari ini kita dapat kiriman lagi. Maka saya minta kabupaten/ kota yang belum ambil, saya minta hari ini segera ambil dan segera disuntikkan,” pungkasnya. (Humas Jateng)

Berita Terkait