Lapas di Jateng Bakal Disasar Jadi Kantong Plasma Konvalesen 

  • 03 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

BANYUMAS – Lapas di Jawa Tengah akan dijadikan sebagai kantong donor plasma. Sebab, tidak sedikit penghuni lapas yang menjadi penyintas Covid-19.
Saat Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berkunjung ke Lapas II A Purwokerto, Kalapas Sugito, menyampaikan, saat ini ada 30 orang warga binaannya yang sedang menjalani isolasi.  Mereka yang semuanya laki-laki,  diisolasi di tempat khusus dalam lapas.
Menurut Sugito, paparan Covid tak bisa dihindari, karena kondisi lapas yang overload. Dari kapasitas 488 orang, saat ini dihuni lebih dari 600 orang.
Menyikapi hal tersebut, Wagub Taj Yasin berpandangan, lapas berpotensi menjadi kantong donor plasma. Dia berpesan kepada Kalapas agar segera berkoordinasi dengan PMI UDD Banyumas, jika warga binaannya sudah selesai isolasi.
“Ternyata di lapas Purwokerto sangat bagus. Ada tempat isolasi mandiri buat yang terpapar Covid-19. Nah ini ada 30 (orang), nanti kita tunggu. Mereka ketika sudah selesai isoman kita koordinasikan dengan UDD PMI Banyumas untuk koordinasi dengan lapas,” jelasnya.
Ditambahkan, PMI dapat diminta datang ke lapas ketika proses skrining. Bagi yang lulus skrining, dapat diantar ke UDD PMI dengan pengawalan ketat. Nantinya, Gus Yasin, sapaan wagub, berharap semua lapas di Jateng akan menjadi kantong plasma konvalesen
Pada kesempatan itu, wagub juga mengecek pelaksanaan vaksinasi di Lapas Klas II A Purwokerto. Sebanyak 600 orang warga binaan menjadi sasaran pemberian vaksin 1 Sinovac.
Koordinator Kegiatan Pelaksanaan Vaksinasi Mayor Cba (K) Rr Sri Harjani Estri Dwi Asmoro mewakili Kepala Seksi Teritorial menyampaikan, dari kuota sebanyak 600 vial vaksin, terdaftar diberikan untuk 569 orang. Untuk jumlah yang tervaksin sebanyak 519 orang. Sebanyak 50 orang vaksinasinya harus ditunda karena hipertensi dan ISPA.
Cek Vaksin di Desa Kalicupak
Dalam kunjungannya ke Banyumas, Wagub Taj Yasin juga meninjau vaksinasi di Puskesmas Kalibagor. Dia sempat kecele karena di tempat itu tidak ada kegiatan vaksinasi. Beruntung, dia ditemui  Kepala Puskesmas, Tri Byar Wijayanti, yang mengatakan, pihaknya sedang ada kegiatan vaksinasi di Balai Desa Kalicupak.
Tri mengatakan, pihaknya sengaja melakukan jemput bola di desa-desa karena faktor demografi. Banyak rumah warga yang jaraknya jauh dari puskesmas. Mengetahui informasi tersebut, wagub dan rombongan bergegas menuju lokasi.
Tiba di Balai Desa Kalicupak, Wagub senang karena warga tertib mengantre dengan protokol kesehatan. Tidak ada suasana berdesakan, meski jumlah penerima vaksin mencapai 300 orang. Mereka tertib dan datang bergiliran.
Wagub juga bertemu mahasiswa Universitas Diponegoro dan Universitas Jendral Sudirman yang membantu proses vaksinasi, serta mengedukasi seputar Covid-19. Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu pun sempat berbincang dengan beberapa lansia.
“Saya sebenarnya datang ke sini untuk mengecek, memantau secara pasti vaksinasi di desa-desa yang dilakukan fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Wagub dari kepala puskesmas, animo masyarakat Kecamatan Kalibagor untuk vaksinasi terhitung tinggi. Menurutnya, ini sangat bagus. Dia berharap, kabupaten/ kota lain bisa mencontoh Kabupaten Banyumas.
Tingginya animo masyarakat ini, lanjut Gus Yasin, mesti seiring juga dengan jumlah sumberdaya inputer data dan fasilitas jaringan. Sehingga, tidak ada lagi selisih data karena kendala dalam memasukkan data.
“Siapa yang meng-input, ini perlu kita awasi betul karena (di sini) ternyata ada dua (petugas) saja tiap hari. Padahal dua (orang) melayani 300 per hari. Belum ada kendala jaringan dan sebagainya. Maka ini memang perlu kita perhatikan. Sehingga yang sudah dikerjakan kawan-kawan Puskesmas Kalibagor itu langsung memberikan dampak positif di data kita,” tandasnya. (Humas Jateng)
Vaksin di Desa Kalicupak

Berita Terkait