Rembug Desa di Rembang, Ganjar Dapati Tingginya Penurunan Kasus Covid-19

  • 21 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

REMBANG – Setelah sukses dengan gelaran perdana pada Senin (19/7/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali melangsungkan Rembug Desa pada Rabu (21/7/2021). Kali ini, giliran Kabupaten Rembang, di mana 287 kades dan tujuh lurah di Rembang begitu antusias mengikuti acara itu.
Kepada para kades dan lurah se-Rembang, Ganjar menyampaikan rasa optimistisnya,  jika Covid-19 akan selesai dengan catatan bila masyarakat memiliki kedisiplinan taat protokol kesehatan (prokes) yang tinggi, termasuk di Rembang. Apalagi, saat ini terjadi penurunan kasus yang terhitung banyak di kabupaten tersebut.
Alhamdulillah, tadi saya ngobrol sama Pak Bupati (Bupati Rembang Abdul Hafidz), penurunan Covidnya sampai 40 persen,” kata Ganjar.
Gubenur menuturkan, situasi saat ini tidak mudah. Bahkan beberapa bulan terakhir, terjadi lonjakan kasus. Pihaknya berterima kasih atas partisipasi semua pihak dalam menurunkan kasus Covid-19. Namun tingginya kasus, membuat semua pihak tak boleh lengah.
Pemerintah, imbuhnya, juga terus menyiapkan diri, seperti kesiapan tempat tidur, nakes, ikut menangani pemenuhan oksigen, dan lainnya. Masyarakat tak henti-hentinya diminta untuk taat prokes, termasuk jaga jarak, dan lainnya.
“Kalau kita bisa lakukan itu, Insyaallah bisa membantu,” kata gubernur.
Diakui, pada praktik penerapan prokes, tidak bisa dilakukan sepihak saja. Tapi perlu adanya peran masyarakat hingga tingkat bawah. Maka, peran kepala desa dan lurahlah yang bisa sampai ke bawah.
Panjenengan yang paling tahu, bagaimana masyarakat di desa masing-masing. Sehingga para kades, petinggi, apapun namanya, maka panjenenganlah yang paling tahu,” ucapnya.
Kepala Desa Menoro, Kecamatan Sedan, Jidan mengungkapkan, di desanya terdapat tiga orang yang dinyatakan positif Covid-19. Pihak desa menangani pasien dengan merawat mereka di puskesmas setempat. Mereka saat ini sudah sembuh, setelah sebelumnya menjalani perawatan di puskesmas.
“Dana Desa sudah dipakai untuk menangani yang positif (terpapar Covid-19). Dari 2020 sampai sekarang ada tiga orang. Sekarang sudah sembuh semua. Semua dirawat di puskesmas,” bebernya.
Jidan menuturkan, sampai saat ini pihaknya, termasuk bidan desa, gencar memberikan edukasi prokes dan memaksimalkan Jogo Tonggo. Supaya, masyarakat menjaga diri, dan bisa terhindar dari Covid-19.
“Covid bahaya dan harus jaga imun. Tidak bisa hanya jaga jarak saja. Yang penting, juga jogo rogo (jaga raga),” tuturnya.
Kepala Desa Megal, Kecamatan Pamotan, Ika Pudiyanti menuturkan, di desanya saat ini tidak ada warga yang positif Covid-19. Padahal sebelumnya, warga Desa Megal merupakan pasien kali pertama di Rembang yang terpapar Virus Corona. Kini, pihak desa telah belajar menjaga warga desa setempat, meski diakuinya, di desa ada warga yang taat prokes, dan ada juga yang tidak.
“Penyampaiannya (sosialisasi taat prokes) enggak judes. Kalau judes, malah (warga) enggak mau,” tutur Ika yang menjelaskan metode sosialisasinya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait