Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Gerakan Cinta Zakat, Dorong Kepedulian Umat
- 03 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Zakat merupakan salah satu kewajiban muslim, sehingga semestinya tak perlu ada surat imbauan untuk mengeluarkan zakat. Hal tersebut disampaikan Bupati Boyolali, M Said Hidayat dalam Sosialisasi Gerakan Cinta Zakat yang bertempat di Pendopo Gede Boyolali pada Rabu (2/6/2021).
Untuk itu diharapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai semangat kesadaran diri untuk menyalurkan zakat ke lembaga resmi, yakni Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Lakukan dengan pola komunikasi yang baik dengan para kepala OPD, kalau perlu sowani, tanpa harus bupati mengeluarkan surat, itu mampu kita tumbuhkan bersama. Nantinya akan mendapatkan hasil yang baik,” ujar Said.
Said mengatakan, zakat tidak akan mengurangi penghasilan, sebaliknya zakat membuat penghasilan menjadi tumbuh dan berkembang.
“Ketika kita bagian dari ASN, marilah kita cintai, membayar zakat kita melalui kantong, wadah, yang sudah benar-benar dipersiapkan pemerintah, yakni Baznas,” imbau Said.
Ketua Baznas Kabupaten Boyolali, Jamal Yazid menjelaskan, Baznas merupakan salah satu lembaga resmi yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan. Meski Baznas bukan lembaga struktural, namun akan lebih cepat melayani kebutuhan orang miskin.
“Kenapa Baznas? Baznas menjamin tiga aman, pasti sesuai regulasi, pasti sesuai syariah, pasti aman di dalam NKRI,” terang Jamal.
Jamal mengatakan, pada tahun pertama Baznas Boyolali berdiri, dana yang terkumpul sebesar Rp1,1 miliar. Namun dalam perjalanannya selama empat tahun, Baznas berhasil mengumpulkan dana Rp6,1 miliar. Dari dana tersebut, Baznas sudah menyalurkan sekitar 96 persen.
Beberapa prestasi yang telah diraih Baznas Kabupaten Boyolali, yaitu berhasil memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Laporan Keuangan Tahun 2018,2019, dan 2020. Selanjutnya berprestasi dalam Penerapan Sistem Informasi Zakat tahun 2020 dan Pelaporan Kegiatan dan Keuangan Terbaik Nasional Program ZCD tahun 2020.
Jamal menerangkan, hal tersebut karena Baznas Kabupaten Boyolali memiliki aplikasi Sistem Informasi Manajemen Baznas (SIMBA).
“Begitu saya buka laptop atau HP, saya tahu berapa (jumlah) dana. Berapa yang dikeluarin, ke mana bisa (dilakukan), tidak harus buka buku besar. Lha dengan cara inilah, kami mengelola secara transparan, akuntabel berbasis teknologi internet yang menjadikan kepercayaan kawan-kawan ASN,” kata Jamal.
Penulis: Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali
Editor: WH/DiskominfoJtg