Warga Jawa ini Mahir Mainkan Ehru, Alat Musik Tradisional Tiongkok

  • 24 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Siapa sangka, semangatnya untuk melestarikan kebudayaan Tiongkok benar-benar membara di diri perempuan ini. Di antaranya tampak dari mahirnya memainkan alat musik tradisional Tiongkok yang disebut Ehru.

Adalah Manda Prima Winarti Putri (25) warga Kota Salatiga. Perempuan yang melanjutkan studinya di Universitas Negeri Semarang ini memperlihatkan kemahirannya main Ehru. Bahkan itu dimainkannya di hadapan Gubernur Ganjar Jawa Tengah saat berkunjung ke Altar Rasa Dharma (Boen Hian Tong) di Gang Pinggir, Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (24/1/2020).

“Saya tadi memaikan alat musik tradisional China yang bisa dimainkan di Rasa Dharma Boen Hian Tong ini, yaitu bernama Erhu. Alat tradisional sekali yang ada sejak zaman dulu,” jelasnya usai memamerkan kebolehannya di depan gubernur.

Manda menjelaskan sekilas alat Erhu tersebut. Yaitu alat sejenis biola yang terdiri atas dua senar dari ekor kuda, dan juga ada bagian yang berbahan kulit ular. Adapun cara memainkannya dengan cara menggesek seperti biola.

“Hampir seperti biola, hanya versi Chinesenya. Begitu, dan senarnya ada dua. Ini bisa dipelajari di Boen Hian Tong. Saya belajar di sini juga,” ujarnya lebih lanjut.

Perempuan yang juga anggota aktif perkumpulan Rasa Dharma Semarang ini mengaku, memainkan alat Ehru di depan gubernur. Adapun lagu yang dibawakan yaitu lagu yang mengisahkan dataran tinggi Tibet di Tiongkok. Dia mengaku mendapat apresiasi dari gubernur.

Manda menjelaskan dia berasal alat musik itu altar tersebut sejak 2012-2016. Kemudian dia berhenti karena harus belajar di Tiongkok. Begitu masa belajarnya selesai, perempuan suku Jawa ini kembali berkumpul di Rasa Dharma dan belajar di tempat tersebut. Secara pribadi Manda memang begitu tertarik belajar kebudayaan Tiongkok.  Hal itu tak lepas dari studinya yang juga mengambil prodi Pendidikan Bahasa Mandarin.

“Ngambil prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, jadi ingin memperdalam wawasan kebudayaan Tionghoa itu sendiri. Bahasa Mandarin dan juga bisa membuktikan ke orang-orang kalau kita bisa belajar Bahasa Mandarin dan juga ngomong Bahasa Mandarin ke siapa saja. Latar belakangnya dia asli Suku Jawa , dari asalnya dari Salatiga. Pendidikan saat ini baru lulus S2 Bahasa Mandarin di Sichuan China.

Gubernur Ganjar usai menikmati permainan alat Ehru, spontan mengeluarkan reaksi kekaguman. “Anda itu Nionghoa banget. Menarik ini,” ujarnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait