Usai Pembangunan Jalan Alternatif Ngadirejo-Kudu, Perekonomian Warga Terdongkrak 

  • 13 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

TEMANGGUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, telah berhasil membangun jalan alternatif Ngadirejo-Kedu, Kabupaten Temanggung. Jalan sepanjang 5,5 kilometer senilai Rp15 miliar pada 2021 itu pun ramai dilalui pengguna jalan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Perangkat Desa Gedongsari, Kecamatan Jumo, Amin Surati menuturkan, jalan yang dibangun melintasi desanya, selain pengaspalan juga dilebarkan dari empat meter menjadi enam meter.
“Kalau dulu (lebarnya) sekitar empat meter, sekarang enam meter. Dulu jalan sepi, tapi dengan adanya pelebaran ini sangat bermanfaat sekali, terutama pengguna jalan,” ujarnya, saat ditemui di Desa Gedongsari, Senin (13/2/2023).
Ditambahkan, kondisi jalan yang semakin nyaman dan aman itu membuat pengguna jalan bertambah. Sehingga mampu mengatrol perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah itu.
“Dan di tepi jalan banyak warga yang buka usaha, dari Ngadirejo sampai Kedu. Sangat membantu sekali perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan pengemudi angkutan barang, Sarwono. Menurutnya, jalan alternatif yang melintas di Desa Gedongsari sudah bagus, aman, dan nyaman.
“Saya sopir truk bawa kayu dari Jumo ke Wonosobo, biasanya setengah bulan tiga kali lewat sini. Jalannya bagus,” paparnya.
Sarwono membandingkan, dulu sebelum diperbaiki jalannya banyak lubang dan sempit.
“Sekarang perempatan Temanggung sampai Kedu sudah bagus dan lebar. Sudah enak tidak khawatir mogok. Ya aman dan nyaman,” jelasnya.
Sementara itu, Anik, pedagang bakso keliling, tak menampik jika usahanya pun mendapat manfaat dari adanya bantuan jalan tersebut. Ramainya pengguna jalan mampu menambah penghasilan warga, termasuk dagangannya yang kian laris setelah kondisi jalan diperbaiki dan diperlebar.
“Senang karena jalan diperlebar. Dulu agak sempit sekarang lebar, pengguna jalan semakin ramai. Iya alhamdulillah nambah pembeli,” ungkapnya.
Duli, dalam sehari pendapatan Anik hanya kisaran Rp70 ribu sampai Rp100 ribu. Tapi sekarang dia mampu mendapatkan Rp200 ribu dari penjualan baksonya.
“Kalau habis Rp200 ribu,” kata dia.
Begitu juga dengan Siti, pedagang nasi dan catering. Sejak adanya perbaikan jalan tersebut, pelanggannya bertambah ramai.
Alhamdulillah senang. Waktu jalan masih rusak pelanggan kurang, sekarang jalan sudah bagus, sudah tambah ramai. Tidak seperti dulu,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait