Tumbuhkan Rasa Kebangsaan dan Nasionalisme, Pemprov Jateng Gelar Kemah Kebangsaan 

  • 10 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

KARANGANYAR – Sebanyak 150 orang pemuda yang terdiri dari organisasi mahasiswa, persaudaraan antaretnis dan pecinta alam, mengikuti Kemah Kebangsaan, Jumat (10/6/2022). Kegiatan yang dihelat Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah itu untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan nasionalisme.
Selama dua hari, para peserta dibekali berbagai materi kebangsaan, kebinekaan serta lomba-lomba dan talent show.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Haerudin menuturkan, kegiatan kali ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila.
“Ini peserta terdiri dari organisasi mahasiswa, seperti IMM, KAMMI, PMII, HMI, Persaudaraan Mahasiswa Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu, dan persaudaraan antaretnis dari luar Jawa Tengah. Ada sekitar 150 orang,” ujarnya.
Menurut Haerudin, Kemah Kebangsaan menjadi momentum membangkitkan semangat kebangsaan generasi muda, sekaligus mendorong terhadap kesamaan persepsi dalam kebhinekaan dan toleransi.
“Harapannya selama dua hari bisa menyatu, berdiskusi tentang persoalan ini (isu intoleran), dan bisa diselesaikan dengan wawasan kebangsaan,” paparnya.
Ditambahkan, para peserta juga diharapkan mampu menjadi agen penyebar kesadaran semangat berbangsa dan bernegara, berpedoman Pancasila.
“Karena mereka pemuda agen perubahan, bisa ditransfer di organisasi dan lingkungan masing-masing,” imbuhnya.
Haerudin menyebut toleransi di Jawa Tengah masih sangat baik. Sehingga perlu dilakukan tindakan preventif masuknya isu-isu intoleran.
“Saya kira di Jateng untuk toleransi masih bagus, jangan sampai isu intoleran masuk dalam generasi muda. Kita harus pagari lebih awal agar tidak masuk ke generasi muda,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta dari Surakarta, Angela Merici Maurus Santi  mengatakan, sebagai generasi muda harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau saya sendiri ada tiga hal penting, yakni relijius, kekeluargaan, dan gotong royong. Kalau saya yang penting adalah praktiknya, bukan hanya dengan omongan saja,” tuturnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam sambutannya secara virtual menyampaikan, sikap gotong royong telah ditunjukkan pada saat menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya sangat terharu dan bangga melihat situasi itu. Kemudian program Jogo Tonggo saya launching, selanjutnya ada Jogo Sekolah, Jogo Kiai, Jogo Santri dan lain sebagainya. Semua berkontribusi dengan spirit gotong royong,” ujarnya.
Menurut Ganjar, semangat dan kesadaran itu perlu dijaga dan digalakkan.
“Perlu dibangun terus spirit gotong royong, antihoaks, serta bangga pada bangsanya,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait