Terus Kembangkan Pelayanan, Koperasi Bhakti Praja Tambah Ribuan Anggota

  • 15 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Meski pandemi Covid-19, pada periode 2021-2022 KPRI Bhakti Praja mampu menunjukkan peningkatan kinerja. Salah satu indikatornya, dengan bergabungnya ribuan orang anggota baru.
Melihat perkembangan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno optimistis, pada tahun-tahun berikutnya, KPRI Bhakti Praja bisa lebih bergeliat.  Gelapnya kondisi ekonomi dunia yang diprediksi terjadi pada 2023, diharapkan tidak terjadi.
“Meskipun selalu yang disampaikan Presiden saja, tahun 2023 itu gelap. Gelapnya tahun 2023 itu sebenarnya lebih banyak yang di luar negeri. Kebanyakan di luar negeri karena kondisi krisis 2023 lebih banyak disebabkan oleh cost of money,” tutur Sekda, dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja KPRI Bhakti Praja 2023, di Kantor Gubernur, Kamis (15/12/2022).
Ditambahkan, selain persoalan cost of money, krisis ekonomi global dikhawatirkan terjadi karena faktor kegagalan negara dalam membayar hutang. Sekda berpandangan, Indonesia relatif aman terkena dampak tersebut, karena termasuk negara produsen pangan.
“Negara-negara yang krisisnya agak berat, adalah negara-negara yang bukan penghasil makanan. Harga makanan cukup tinggi. Alhamdulillah kita di Indonesia sebagai penghasil produk makanan. Sehingga, kita tentu saja berdoa, tahun 2023 meski dunia khawatir krisis, kita Indonesia mengantisipasi, dan tentu saja (agar) tidak terjadi krisis di Indonesia,” urainya.
Ketua KPRI Bhakti Praja, Sujarwanto Dwiatmoko dalam laporannya menyampaikan, pada 2022, jumlah anggota koperasi menjadi 8.531 orang, dari sebelumnya 6.232 orang. Kenaikan jumlah anggota ini karena pihaknya mengembangkan layanan untuk non-ASN dan masyarakat umum.
“Kenaikan yang menonjol karena upaya kita untuk terus mengembangkan pelayanan kepada non-ASN kita, baik di lingkungan pemerintahan maupun di tengah masyarakat, dengan keberadaan dua cabang kita di Harjosari Ungaran, dan juga yang ada di Semarang Barat,” bebernya
Sujarwanto menyampaikan, KPRI Bhakti Praja kini sudah tidak perlu berhutang lagi kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan usaha, demi melayani anggota. Perputaran uang koperasi sudah bisa mencukupi untuk melayani kebutuhan anggota.
“Dan kalau kita ingat pada 2010-2015, kita masih menanggung hutang pihak lain, untuk mencukupi kebutuhan usaha kita. Tapi sejak itu, kita sudah mulai berdiri kokoh, perputaran keuangan koperasi hanya dari, oleh, dan untuk anggota,” ungkapnya.
Pada 2023 nanti, pihaknya memproyeksikan kenaikan keuntungan sebesar 3,95 persen, atau sebesar Rp7 miliar dari seluruh unit usaha yang dimiliki. Seperti simpan pinjam, pertokoan, sewa kendaraan, bengkel dan fotokopi. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait