Temui Atikoh, Dirut RSUP Kariadi Beberkan Inovasi untuk Atasi Kebotakan

  • 19 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Anda mengalami masalah dengan pertumbuhan rambut alias kebotakan? Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang kini memiliki layanan untuk mengatasi kebotakan, melalui Poliklinik Gardenia.

Layanan baru tersebut disampaikan Direktur Umum RSUP Dr Kariadi Semarang, drg Farichah Hanum, saat audiensi dengan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Rabu (19/1/2022). Menurutnya, layanan dengan metoda platelet rich plasma (PRP) tersebut merupakan inovasi yang teruji secara medis.

Ditambahkan, pihaknya memang mendorong layanan di Klinik Kosmetika Terpadu Gardenia. Dengan harapan, masyarakat datang ke rumah sakit tidak hanya karena sakit, tapi ada layanan lainnya. Layanan di rumah sakit tersebut, dilengkapi dengan klinik virtual, semacam telemedicine, untuk mengatasi kendala jarak bagi mereka yang ingin berobat atau konsultasi.

“Kami juga ada klinik eksekutif, di mana aksesnya tidak hanya untuk masyarakat umum atau privat, tapi juga peserta JKN atau yang dikenal BPJS Kesehatan,” ujar Hanum.

Dia mengatakan, dengan sumberdaya yang dimiliki, pihaknya siap bekerja sama dengan PKK. Mulai dari screening penyakit, termasuk penyakit keganasan, mengatasi stunting, hingga bina lingkungan.

“Khusus stunting, kami memiliki tim tumbuh kembang, dokter anak, ahli gizi, psikolog, psikiater. Jadi, kami siap untuk mendukung program penurunan stunting, dan tentunya program lainnya, baik bina lingkungan, edukasi, maupun promosi,” terang Hanum.

Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi inovasi yang dilakukan RSUP Dr Kariadi, salah satunya dalam mengatasi kebotakan. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri.

“Seperti saya, punya keponakan masih muda, tapi punya potensi botak. Entah karena pikirannya banyak, atau ganti-ganti shampo. Kalau ada pendekatan medis yang bisa mengatasi itu, bagus. Akan menambah percaya diri, dan produktivitasnya juga akan makin tinggi,” ungkapnya.

Inovasi klinik virtual, menurut Atikoh, penting untuk kewaspadaan dini dan pencegahan penyakit. Apalagi, tidak sedikit orang yang memilih untuk mencari tahu penyakitnya berdasarkan keluhan, dengan mesin pencari, kemudian mendiagnosis dan mencari obat sendiri.

Atikoh juga menyambut baik kerja sama yang ditawarkan, karena meskipun PKK memiliki kader hingga tingkat bawah, tapi tidak bisa bekerja sendirian. Sehingga, diharapkan melalui kolaborasi, apa yang dilakukan di masyarakat dapat bermanfaat. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait