Tak Bisa Terjerat Masa Lalu, TP PKK Dituntut Lebih Kreatif

  • 07 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo mengapresiasi seluruh TP PKK kabupaten/ kota, kecamatan, desa/ kelurahan, serta kader, yang tak pernah lelah memberikan edukasi, menggerakkan, dan melakukan hal positif untuk masyarakat. Terlebih, di era pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Atikoh, saat Penyerahan Penghargaan Pelaksanaan Terbaik Momentum Kesatuan Gerakan PKK Bangga Kencana Kesehatan Tingkat Nasional Tahun 2020-2021, di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Selasa (7/9/2021). Penghargaan diberikan kepada Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda Gibran sebagai nominator I, dan Ketua TP PKK Kabupaten Blora Ainia Sholichah Arief Rohman sebagai nominator II.

Menurut Atikoh, apa yang dilakukan jajaran TP PKK di Surakarta dan Blora diharapkan dapat memberikan efek positif kepada kabipaten/ kota yang lain. Apalagi, banyak yang harus dilakukan untuk membantu pemerintah, membangun negara ini.

Dia menunjuk contoh peran PKK untuk ikut menyukseskan program Jo Kawin Bocah. Mereka bisa menyadarkan masyarakat, agar tidak ada lagi pernikahan di usia anak, seperti, dengan menekankan agar anak-anak mengejar cita-cita sebelum mengejar baju pengantin.

“Edukasi anak kita agar tidak takut bermimpi. Sebab, anak-anak yang mempunyai cita-cita yang jelas, akan fokus mengejar cita-citanya, step by step-nya. Mereka akan belajar tidak hanya kurikulum sekolahnya, tapi juga hal lain. Banyak peluang yang bisa dilakukan,” beber Atikoh.

Selain itu, banyak hal yang bisa dilakukan PKK, mengajarkan pendidikan seks pada anak, mencegah narkoba, mencegah stunting, berperan pada Satgas Jogo Tonggo, mengajak masyarakat untuk mau divaksinasi, hingga menjadi penggerak warga untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

Ditambahkan, berbeda dengan sebelumnya, di era pandemi Covid-19, inovasi dan kreativitas dalam bergerak mesti terus dilakukan. Mereka bisa memberikan penyuluhan, edukasi melalui media sosial, grup WA, webinar, dan sebagainya.

“Kita tidak bisa terjerat masa lalu, tetapi bisa mengisi kekosongan itu. Saat ini Covid-19 memang landai, level turun, tapi tetap eling lan ngelingke. Jangan sampai euforia, karena bisa-bisa nanti langsung tinggi, seperti yang pernah terjadi di mana kita sempat mengalami kondisi landai. Ingatkan diri sendiri, lingkungan, terutama keluarga,” tegas Atikoh.

Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda Gibran menyampaikan, pihaknya siap untuk terus bergerak, menyejahterakan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Diakui, banyak hal yang mesti disampaikan kepada masyarakat, salah satunya Jo Kawin Bocah.

Jo Kawin Bocah sangat penting karena perkawinan tidak hanya berdasarkan cinta, tapi melalui berbagai persoalan. Sehingga butuh kesiapan jasmani dan rohani,” ungkapnya.

Selvi tak menampik jika pandemi Covid-19 telah mempengaruhi cara mereka menggerakkan warga. Terlebih, para perempuan yang notabene memiliki beban lebih, sehingga dituntut tetap tangguh.

Struggling perempuan luar biasa di era pandemi. Mereka menjadi guru untuk anaknya, dokter di rumah, ahli gizi, dan sebagainya. Saya merasakan sendiri permasalahan-permasalahan itu. Tapi, para kader punya semangat luar biasa. Kita juga sudah switch kegiatan ke daring,” katanya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Blora Ainia Sholichah Arief Rohman menjelaskan, keberhasilan yang diraih tersebut tak lepas dari kerja sama timnya. Meski sebagian sudah berusia lanjut, namun kinerja dan pengabdian mereka luar biasa.

“Sinergi dengan dinas juga terus kami jalin, karena PKK kan motornya. Saya selalu katakan, kalau dinas jalan sendiri kayak kaki sempleh (pincang). Pak Kades juga saya minta, kalau ada kegiatan, ibunya dijawil. Karena Kades tanpa TP PKK Desa juga akan sempleh,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait