Siapkan dan Salurkan Logistik untuk Korban Banjir

  • 29 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah selama beberapa terakhir ini membuat beberapa daerah di Jawa Tengah dilanda banjir. Seperti, di Pekalongan, Batang, Kendal, dan Pati, yang hingga Selasa (29/1/2019) masih tergenang. Ribuan warga pun terpaksa mengungsi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penanganan tanggap darurat bencana banjir di Jawa Tengah sudah dilakukan dengan baik dan semaksimal mungkin. Jajaran Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah sudah turun ke lokasi.

“Logistik sudah kami siapkan dan sudah diberikan kepada masyarakat, BNPB pusat juga memberikan bantuan. Semua pihak sudah turun termasuk TNI/Polri, PMI, Tagana, forum masyarakat dan lain sebagainya, untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana,” kata Ganjar usai memimpin apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang, Selasa (29/1/2019).

Gubernur juga sudah memerintahkan bupati/ wali kota di daerah yang terjadi bencana untuk melakukan tindakan tanggap darurat. Semua harus dilakukan dengan cepat agar masyarakat merasakan kehadiran pemerintah.

“Kami minta kepala daerah melakukan tanggap daruratnya secepatnya. Logistik harus disiapkan, kalau kurang minta ke kami. Pastikan semua tercover dengan baik,” tegasnya.

Selain upaya tanggap darurat, mantan anggota DPR RI ini juga telah melakukan kajian untuk penanggulangan bencana banjir jangka panjang di Jawa Tengah. Menurutnya, tata ruang harus menjadi perhatian, karena kondisi bencana alam semakin parah akibat perubahan tata ruang.

“Jangka panjang nanti tata ruang akan kami perbaiki, termasuk kondisi sungai harus diperbaiki dan dipikirkan pengelolaan air saat musim penghujan seperti ini,” ucap Ganjar.

Selain itu, tindakan engineering fisik juga akan dilakukan agar bencana serupa tidak terjadi di masa yang akan datang. Tindakan ini dilakukan pada daerah-daerah yang secara fisik memang membutuhkan tindakan itu.

“Misalnya daerah yang kondisi penurunan muka buminya tinggi seperti Semarang, Demak, Pekalongan. Maka harus ada tindakan engineering fisik. Contohnya, di Semarang dilakukan normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang tujuannya untuk mengelola air agar tidak terjadi banjir dan rob,” tegasnya.

Perbaikan lingkungan lanjut Ganjar juga terus digalakkan. Pembangunan fisik tidak akan maksimal jika masyarakat tidak mendukung. Masyarakat harus terus diimbau menjaga lingkungan seperti menanam mangrove, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membangun rumah di atas bantaran sungai, tidak membangun tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan lain sebagainya.

“Termasuk sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak tinggal di daerah rawan bencana. Ini yang harus disosialisasikan karena ini hal yang tidak mudah,” pungkas Ganjar.

 

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait