Senangnya Para Tim Penggerak PKK Desa Ini Bertemu Atikoh

  • 18 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

TEMANGGUNG – Bertemu dengan Tim Penggerak (TP) PKK hingga tingkat desa, di Pendapa Pengayoman, Kabupaten Temanggung, Selasa (18/10/2022), menjadi ajang temu kangen bagi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo. Seusai melantik Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih, dia tampak antusias melayani permintaan swafoto dari para perempuan berseragam tosca tersebut.
Satu per satu berusaha mendekat dan berfoto bersama istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut. Tak cukup sekali, mereka terus mengabadikan moment istimewa itu melalui gawainya.
“Bu, saya juga mau foto,” ungkap salah satu ibu PKK.
Sebelumnya, Atikoh juga melepas kangen dengan berdialog saat berada di podium. Pertama, dia berdialog dengan pengurus Pokja III TP PKK Temanggung, Susiati. Atikoh mencari tahu, apa yang diketahui mengenai Hatinya PKK, dan penerapannya.
Dengan lancar, Susiati pun menjelaskan, Hatinya PKK dilakukan dengan membuat halaman rumah menjadi teratur, indah, dan nyaman. Sebisa mungkin tanaman yang ada bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, atau dijual.
“Edukasi terus kami lakukan kepada teman-teman di kecamatan dan desa,” bebernya.
Atikoh mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pokja III. Dia berharap Hatinya PKK terus dilakukan, sehingga dapat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, dan mencegah stunting.
Kemudian, Atikoh meminta salah satu Tim Penggerak PKK dari desa untuk maju. Lilis yang juga Ketua TP PKK Desa Banjarsari, Kecamatan Kandangan, Temanggung langsung maju. Lilis tampak senang, meski belum tahu apa yang akan ditanyakan.
Ora bisa njawab ora papa, sing penting bisa ketemu (tidak bisa menjawab tidak apa-apa,  yang penting bisa bertemu),” ungkapnya, sambil menyalami Atikoh.
Dia juga bersemangat, saat Atikoh menanyakan kondisi di wilayahnya.
“Desa Banjarsari itu jauh Bu, pelosok. Tapi anakke gendut-gendut. Nggak ada yang stunting. Makanannya dipenuhi dari apa yang ditanam di pekarangan,” ujar Lilis.
Kendati begitu, Atikoh tetap menitipkan pesan, agar masyarakat terus diedukasi, khususnya Jo Kawin Bocah untuk para remaja. Sosialisasikan pula empat terlalu dan tiga terlambat, untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB).
“Apa itu empat terlalu? Jangan terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak punya anak. Hindari pula tiga terlambat, yaitu terlambat mengenali faktor risiko, terlambat mendapat penanganan, dan terlambat mengambil keputusan,” bebernya.
Kepada Ketua TP PKK Temanggung yang baru dilantik, Atikoh juga menitipkan pesan agar terus meningkatkan konsolidasi dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak. Sebab, banyak pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan, salah satunya menekan stunting, dengan meningkatkan peran posyandu, menggerakkan Jo Kawin Bocah, serta asupan pangan bergizi keluarga, khususnya anak.
“Temanggung stuntingnya turun cukup bagus, dari 25,79 persen menjadi 20,5 persen pada 2021, di bawah angka nasional. Tapi, jangan stel kendo, karena target 2024 jadi 14 persen,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait