Sekda Jateng Tekankan Praja IPDN Serahkan Diri Jadi Abdi Masyarakat 

  • 14 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG –  Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menekankan kepada praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), agar selalu berorientasi pengabdian kepada masyarakat. Yakni dengan memosisikan diri sebagai abdi negara, yang selalu siap melayani rakyat sebagai tuannya.
“Kondisi-kondisi seperti inilah yang harus kita siapkan bersama. Bahwa untuk menanamkan ke jiwa kita itu tidak mudah, bahwa menjadi ASN itu adalah mengabdikan dan menyerahkan diri untuk menjadi abdi masyarakat itu tidak mudah,” kata sekda saat Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Praktik Lapangan IV Praja Utama Angkatan XXX Tahun 2023 di Provinsi Jawa Tengah, di Grhadhika Bakti Praja, Selasa (14/2/2023)
Sekda menjelaskan, posisi abdi pasti di bawah tuannya yang dalam hal ini adalah rakyat. Sehingga, apabila ASN memosisikan sebagai abdi, maka akan mampu menjalankan amanah serta dapat melayani masyarakat dengan baik. Namun, jika ASN memosisikan diri sebagai tuan, maka dipastikan tidak dapat menjalankan amanah.
Sekda berharap, sebanyak 99 orang praja yang melaksanakan praktik lapangan di kantor pemerintah daerah kabupaten, kota, dan Provinsi Jateng, diharapkan dapat mengambil pelajaran dari hal-hal baik maupun hal-hal yang kurang sesuai selama menjalani praktikum. Terlebih terkait teori yang dipelajari di kampus, seringkali berbeda dengan penerapan di lapangan karena banyak dinamikanya.
“Kami berharap apa yang adik-adik peroleh di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang baik diambil. Tidak semuanya baik, karena di lapangan berbagai dinamika pasti ada. Sehingga yang baik itu sebagai pembelajaran untuk diambil, tapi yang kurang sesuai untuk pembelajaran jangan dipakai,” bebernya.
Rektor IPDN Hadi Prabowo menjelaskan, sebanyak 99 Praja Utama IPDN melaksanakan praktik lapangan di Provinsi Jateng. Dari 99 praja tersebut, sebanyak 97 praja berasal dari berbagai daerah di Jateng, sedangkan dua praja merupakan warga Gorontalo dan Maluku.
“Praktikum IV harus dilakukan untuk memahami kondisi dan inovasi di lingkup kerja, meningkatkan kemampuan, keahlian, dan keterampilan praja. Selain itu, Praktik Lapangan IV  merupakan praktik lapangan terakhir bagi Satuan Praja Utama sebelum penempatan, untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Hadi menambahkan, sebanyak 99 orang praja yang diterjunkan di Provinsi Jateng, berasal dari tiga fakultas. Yakni, Fakultas Politik Pemerintahan, Manajemen Pemerintahan, dan Perlindungan Masyarakat. Semuanya telah dibekali sesuai program studi, meliputi Prodi Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Prodi Kebijakan Publik, Prodi Politik Indonesia Terapan, Manajemen Sektor Publik, dan sebagainya.
Dijelaskan, seluruh praja akan praktik bagaimana mengentaskan kemiskinan, mendorong UMKM, menghitung indikator makro ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat. Selian itu, juga bagaimana Pemprov Jateng mengelola pemyelenggaraan pemerintahan untuk mengejar target RPJMD, RPJMN, serta regulasi-regulasi dalam penataan pengelolaan keuangan, dan lainnya.
“Satuan Praja Utama kita terjunkan otomatis untuk dapat memahami, menyikapi, responsif terhadap apa yang menjadi tujuan dan tugas institusi, serta mampu memberikan solusi alternatif,” tandas Hadi. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait