Pramuka Jateng Bantu Huntara dan Kelas Darurat di Cianjur, Kwarda : Alhamdulillah Bisa Ditempati Sebelum Puasa

  • 21 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

CIANJUR – Pramuka Jawa Tengah membangun hunian sementara (huntara) dan kelas darurat, bagi warga terdampak Gempa Cianjur. Selain enam huntara dan lima kelas darurat, bantuan langsung tunai (BLT) pun diberikan kepada 150 warga, yang bisa langsung digunakan sebelum Ramadan 2023 ini.
Sekretaris Bidang Abdimas Kwarda Jawa Tengah Aditya Wisaksono mengatakan, sebanyak 20 pandu dari unsur Ubaloka dan Pramuka Peduli yang diturunkan ke wilayah terdampak di Kecamatan Cugenang. Di sana, mereka bahu membahu dengan pramuka setempat mendirikan hunian sementara dan kelas darurat.
“Per hari ini, ada 5 (unit) huntara yang berdiri target 6 (unit). Untuk kelas darurat, 5 (unit) sudah berdiri nanti juga akan dilaksanakan pemasangan palet (sebagai lantai),” ujarnya, saat dihubungi via telepon, SeninĀ  (20/3/2023).
Aditya mengatakan, huntara yang didirikan Pramuka Jateng rerata berdimensi 6×3 meter persegi, dengan kerangka kayu dan berdinding papan berlapis terpal. Sementara, untuk kelas darurat, berwujud tenda dengan dimensi 6×8 meter persegi menggunakan kerangka besi.
Di samping pendirian tenda untuk kelas darurat, Pramuka Jateng juga membantu pemasangan palet untuk tiga kelas darurat lain yang sebelumnya sudah didirikan.
Selain itu, pihaknya kini tengah melalukan verifikasi untuk BLT yang akan disalurkan kepada penyintas gempa. Total ada 150 orang yang akan mendapatkan bantuan masing-masing senilai Rp500 ribu. Adapula, bantuan paket pendidikan yang diberikan kepada 150 orang.
“Untuk BLT kriteria bantuannya diprioritaskan untuk mereka yang kepala keluarganya perempuan. Di keluarga itu ada lansia, disabilitas, janda dan ibu hamil atau menyusui. Ini akan diberikan tunai, sebab bantuan logistik sudah bertumpuk-tumpuk. Sehingga bisa dibelanjakan menjelang Ramadan, kan kebutuhannya berbeda-beda,” ucapnya.
Menurut Aditya, nantinya bantuan-bantuan tersebut akan diserahkan sebelum Ramadan. Sehingga warga penyintas bisa menempati atau membelanjakan bantuan, untuk keperluan puasa atau menjelang hari raya.
Aditya mengatakan, selama diterjunkan, kendala yang dihadapi adalah cuaca dan akses yang masih terbatas. Bahkan tak jarang, Pramuka Jateng harus berjalan sejauh dua kilometer untuk mencapai titik pemberian bantuan.
Namun demikian, ujarnya, hal tersebut tidak menjadi halangan untuk bertugas. Itu terbukti, dari target pembangunan yang dipatok semuanya berhasil diselesaikan tepat waktu, yakni sebelum Selasa (21/3/2023).
“Harapan kami, dengan bantuan ini masyarakat terbantu dan dapat memanfaatkannya dengan baik,” pungkas Aditya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait