PLN Tiru Cara Ganjar Atasi Aduan Masyarakat

  • 22 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – PLN bakal meniru cara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk sosialisasi program perawatan kelistrikan. Harapannya tidak ada lagi human error yang bisa mengakibatkan pemadaman listrik dalam skala besar.
Saat audiensi dengan Gubernur Ganjar Pranowo, Rabu (21/8/2019) GM PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah
Eko Yudo Pramono curhat, bagaimana mestinya agar seluruh lapisan masyarakat bisa turut serta merawat listrik, terutama soal transmisi. Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah sendiri meliputi Jateng dan Jabar. Untuk Jateng ada tiga induk yang tugasnya menjaga transmisi di Jateng dan Jabar.
“Kemarin ada kasus di Gunungpati. Akan banyak melakukan sosialisasi di sana. Pendekatan ke masyarakat di sekitar jalur transmisi ini. Harapannya ya mereka ikut menjaga,” katanya.
Ditambahkan, pada awal Agustus kemarin pemadaman listrik membuat gempar di wilayah Jakarta, Jabar, dan sebagian Jateng, karena ada gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
“Gangguan transmisi ini kan bisa terjadi karena ada gangguan di Sutet, bisa karena pohon, orang main layang-layang, balon atau bahkan ada yang sengaja merusaknya. Nah harapannya dengan sistem sosialisasi seperti yang dilakukan Pak Ganjar yang bisa memberi pemahaman lebih pada masyarakat,” beber Eko.
Sistem sosialisasi yang dimaksud Eko adalah menggunakan platform media sosial. Menurutnya cara yang digunakan Ganjar sangat efektif dan kekinian. Dia pun siap mereform cara-cara sosialisasi yang selama ini digunakan pihaknya.
“Tadi diberi tahu agar bikin vlog, kartun, grafis dan cara-cara lain yang milenial,” ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, pemadaman listrik yang terjadi kemarin memang membuat banyak pihak termasuk Presiden Joko Widodo berang. Menurutnya hal tersebut wajar karena saat ini listrik telah menjadi kebutuhan pokok.
“Kemarin semua ikut tersetrum dengan kejadian itu. Mesti responsif terutama di medsos. Saya cukup cerewet. Karena kita sedang mereform birokrasi, mendistrubsi diri. Hari ini listrik sudah kebutuhan pokok. Mesti kita merawat,” terangnya.
Mantan anggota DPR RI ini menjelaskan ada dua jalur sosilalisasi yang mesti dilakukan. Pertama di masyarakat yang aksesibilitasnya ke media rendah, maka harus didatangi. Kedua menggunakan medsos. Bisa dalam bentun kartun, vlog, grafis dan cara-cara kreatif lainnya.
“Kalau kreatif kan mudah dipahami. Sehingga orang tahu listrik itu apa dan harus bertindak bagaimana. Ternyata masyarakat tidak tahu kalau itu jaringan. Maka ketika itu kejatuhan pohon ya mau gimana lagi,” tandas Ganjar. (Humas Jateng)

Berita Terkait