PKK Jateng Siapkan Strategi Penguatan Keluarga di Tengah Pandemi

  • 13 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan strategi mengelola ketahanan keluarga di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya, penguatan ekonomi, kesehatan, hingga edukasi cinta tanah air.

 

Hal itu dikemukakan Ketua TP PKK Provinsi Jateng Atikoh Ganjar Pranowo, seusai membuka rapat koordinasi TP PKK, se-Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). Menurutnya, semua langkah yang dibahas dalam rapat tersebut, bersumber dari hasil Rapat Kerja Nasional PKK ke IX yang menghasilkan empat agenda prioritas.

 

Di antaranya, penanganan pandemi Covid-19, penurunan angka stunting, dan penguatan ekonomi masyarakat.

 

“Untuk Provinsi Jawa Tengah di tahun 2021, salah satunya pola asuh anak, deradikalisasi atau memberikan edukasi cinta tanah air, dan memperkuat nasionalisme keluarga,” ujar Atikoh.

 

Selain itu, kader PKK Jateng juga diharapkan bisa ikut memulihkan ekonomi keluarga. Hal itu bisa dilakukan dengan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK. Sektor kesehatan keluarga pun tak luput dari perhatian, dengan program yang dicanangkan oleh kelompok kerja (Pokja) IV TP PKK Jateng.

 

“Pokja tiga, kita arahkan untuk membina ketahanan keluarga, melalui program Hatinya PKK. Misalnya bisa menanam tanaman di pekarangan, sehingga ketika harga cabai tinggi tak mengeluh. Itu berperan untuk mendukung kecukupan gizi, sehingga bisa mencegah stunting (kerdil) anak,” tuturnya.

 

Gubernur Jateng sekaligus Pembina PKK Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah tersebut. Menurutnya, kader PKK mempunyai daya juang dan penetrasi hingga ke wilayah terpencil.

 

Dikatakan Ganjar, hal itu adalah nilai lebih dari kader PKK dan hal itu harus dimanfaatkan.

 

“Mereka (warga) harus dilatih (berbagai kemampuan), PKK bisa masuk ke dalam yang sangat detil, karena kekuatannya sampai ke pelosok area. Aktivitasnya banyak dan aktifisme (kemampuan) juga meningkat terus menerus,” paparnya.

 

Ia menyebut, PKK memunyai tugas kompleks dalam mendampingi generasi penerus. Di antaranya, mengendalikan pernikahan dini dan mendampingi ibu hamil.

 

Dua hal itu, bisa dilakukan dengan program Jo Kawin Bocah, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Dua program yang digagas Pemprov Jateng ini, diharapkan menelurkan generasi Jateng yang tangguh dan berkecukupan gizinya.

 

Selain itu, tugas PKK adalah memastikan agar keluarga yang dibina tidak memiliki ideologi menyimpang, dan tidak menggunakan narkoba. Karena menurutnya, Indonesia akan menyongsong bonus demografi pada 2045.

 

Ganjar juga menekankan, agar kader PKK melakukan assessment terlebih dahulu sebelum menjalankan program. Hal itu untuk memastikan, sebuah program benar-benar dibutuhkan dan dijalankan oleh warga

 

“Bonus demografi ini kalau bisa kita laksanakan akan produktif sekali, untungnya banyak.Tapi kalau tak bisa kita laksanakan kejahatan yang akan muncul, berebut yang akan muncul dan situasi baper-baperan yang akan muncul,” pungkas Ganjar. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait