Perempuan Bebas Berekspresi, Tapi Ada “Role”-nya

  • 28 Aug
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Ciri perempuan modern adalah mereka yang merdeka. Meskipun demikian, kemerdekaan itu jangan sampai “Hantam Krama” atau bertabrakan dengan nilai lokal, budaya, dan tradisi.

 

Hal itu mengemuka saat Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo, menjadi narasumber dalam bincang Instagram, bersama redaksi Haibunda.com, Jumat (28/8/2020). Dipandu oleh Curik Faridatun, perbincangan dunia maya tersebut mengangkat tema “Perempuan Bicara Merdeka dan Bangkit dari Corona”.

 

Bagi Atikoh, perempuan Indonesia telah banyak mengenyam kemerdekaan. Mulai dari bebas berpendapat, bebas mengenyam pendidikan sampai bekerja. Ia mencontohkan, adanya budaya di Jawa yang dahulu cenderung mengekang perkembangan pola pikir perempuan. Namun, adat seperti itu kian tergerus laju zaman.

 

“Kalau dulu aksesibilitas perempuan kan belum diakomodasi. Contohnya, ketika ada keluarga yang mempunyai anak laki-laki dan perempuan, yang diprioritaskan pasti laki-laki, meskipun misalnya perempuannya punya kemampuan lebih tinggi. Namun sekarang tidak lagi seperti itu,” ujar istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini.

 

Kondisi saat ini, di mana perempuan bebas berekspresi, memungkinkan wanita turut mengambil langkah penting dalam pembangunan. Termasuk mengenyam pendidikan formal. Namun, bebas berekspresi tetap ada role-nya.

 

“Ada aturan dari Tuhan, aturan negara, dan aturan masyarakat. Jangan kemudian atas nama kemerdekaan kita hantam karma, kita merdeka tetapi harus tetap menghormati nilai atau peraturan yang berlaku di masyarakat,” ungkapnya.

 

Untuk itu, imbuh Atikoh, perempuan Indonesia harus memiliki jiwa merdeka dan tidak boleh pantang menyerah. Hal itu menurutnya, dibentuk dari ranah keluarga.

 

“Mas Ganjar merupakan suami yang memiliki perspektif gender. Seperti halnya, saat saya mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Mas Ganjar mengizinkannya, sementara dia menjaga anak semata wayang kami untuk memberikan kesempatan saya belajar,” kenang Atikoh. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait