Pemuda Tanpa Narkoba Itu Keren

  • 10 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Magelang – Generasi muda adalah calon pemimpin dan penerus bangsa. Karenanya jangan sampai pikiran-pikiran generasi muda Indonesia dirusak narkoba. Semua elemen masyarakat harus melawan dan memberantas narkoba yang kini menyasar berbagai kalangan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen usai memberi sambutan sekaligus membuka Seminar Nasional Antinarkoba di Pendapa Pengabdian Kota Magelang, Senin (11/12). Kegiatan bertema “Rehabilitasi Korban dan pecandu Napza Menuju Indonesia Sehat, Jawa Tengah Hebat” itu, hadir pula Wali Kota Magelang H Sigit Widyonindito MT, Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Muhammad Nur, serta Kepala GP Ansor Jateng Solahudin Aly.

“Ini bagian dari sikap tegas kita untuk bersama-sama melawan narkoba yang benar-benar sudah meresahkan, bahkan mengancam kehidupan masyarakat dan bangsa kita,” ujar Gus Yasin.

Ditambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov dan DPRD Jateng guna memberantas narkoba yang kini mengancam berbagai kalangan, baik anak muda maupun anak-anak. Karenanya selain sekolah, lingkungan tempat tinggal mulai dari rukun tetangga (RT), peran keluarga, serta edukasi dan penanaman nilai-nilai agama sebagai penangkal dalam menghadapi gempuran narkoba.

“Kalau ada kegiatan-kegiatan seperti ini mbok ada tes urine, supaya tahu pada hari ini ada yang pakai narkoba atau tidak. Sehingga tidak hanya seremoni tetapi dilakukan langsung. Membuktikan bahwa kita anti dan musuh narkoba,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP melalui sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur H Taj Yasin mengajak semua elemen masyarakat mengobarkan jihad melawan narkoba. Salah satunya adalah menyelamatkan bangsa dari jeratan narkoba.

“Saatnya kita satukan kata dengan perbuatan. Anak muda nggak pakai narkoba itu keren. Apalagi bisa memberikan pencerahan kepada teman sebaya tentang bahaya narkoba, itu lebih keren lagi. Kita edukasi masyarakat dan anak-anak muda tentang bahaya narkoba,” katanya.

Gubernur menyebutkan, berdasarkan penelitian BNN pada 2017, jumlah penyalah guna narkoba di Jawa Tengah masih tinggi atau berada pada kisaran 300.000 jiwa. Bahkan narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak usia pelajar dan mahasiswa. Termasuk hampir 27% pemakai narkoba di Jateng adalah kalangan pelajar dan mahasiswa.

Selain menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba, pemprov juga terus mendorong dan mengingatkan para guru agar benar-benar waspada terhadap ancaman narkoba yang bisa saja hadir di sekeliling peserta didik. Apalagi sebagian waktu anak-anak kita dihabiskan di sekolah.
Sekolah sudah menjadi salah satu tempat sasaran utama para pengedar narkoba.

“Sinergitas antarinstansi dalam penanganan narkoba mesti terus dioptimalkan. Penting memperkuat koordinasi antar instansi pemerintah dan swasta yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, dalam penanganan narkoba,” bebernya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menambahkan, kegiatan seperti itu merupakan program pemerintah yang strategis dan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Esensinya adalah komitmen bersama, karena pemerintah tidak mampu bekerja sendiri dan membutuhkan keterlibatan dari semua elemen masyarakat.

“Cita-cita kita menciptakan generasi-generasi cerdas dan maju, serta menyiapkan generasi emas bangsa. Jangan sampai generasi emas dirusak oleh narkoba,” katanya.

Bupati meminta berbagai kegiatan maupun program antinarkoba bukan sekadar slogan ataupun hanya seremoni. Namun harus dilaksanakan di semua wilayah, mulai tingkat keluarga, RT, RW, hingga tingkat pusat. Seperti di Pemerintah Kota Magelang, beberapa RW telah berani mendeklarasikan sebagai kampung antinarkoba dan minuman keras.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait