Pemprov Jateng Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir Rob Pekalongan

  • 04 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Banjir rob terjadi di beberapa kota di pantura Jawa Tengah, seperti di Kota Pekalongan yang hingga hari ini masih tergenang. Bahkan, di Jalan Kusuma Bangsa, air rob menggenang hingga ketinggian 50 sentimeter. Selain itu, kantor kecamatan Pekalongan Utara, Koramil Pekalongan Utara, kantor perbankan, masjid di Kelurahan Krapayak dan jalan depan Kampus IAIN Pekalongan juga ikut terendam.

 

Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan pihaknya telah bergerak menanggulangi musibah tersebut. Antara lain, menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, khususnya mereka yang terpaksa mengungsi.

 

“Ada pengungsi dan sudah dikirimi bantuan,” kata Ganjar ditemui di halaman kantor Gubernur Jateng di Kota Semarang, Kamis (4/6/2020).

 

Menurutnya, bupati dan wali kota daerah terdampak sudah meminta izin mengeluarkan bantuan berupa stok pangan, untuk diberikan kepada warga terdampak. Pihaknya pun mengizinkan agar segera disalurkan. Tidak hanya itu, pihaknya meminta kesehatan warga terdampak diperhatikan.

 

“Semua yang ngungsi, mesti diatur di sana,” tambahnya.

 

Dari informasi BMKG, ucap Ganjar, banjir di Pekalongan terjadi seiring masuknya pancaroba. Artinya, pada kondisi itu ketinggian gelombang air laut terjadi. Dampaknya, gelombang air laut yang cukup tinggi menerjang daratan. Kamis (4/6/2020) ini, pemprov telah melakukan penanganan darurat. Rencananya penanggulangan sistematisnya dilakukan di sekitar Pekalongan, termasuk Kali Bremi Pekalongan.

 

Menurutnya, dulu rencananya memang penanggulangan banjir ditangani melalui satu tahun anggaran, dengan besaran sekitar Rp90 miliar. Namun, karena Covid-19 melanda, maka terjadi recofusing di Kementerian. Sehingga penanganan banjir dibuat multiyears. Meski demikian, tindakan yang permanen tahun ini akan mulai dikerjakan.

 

Ditambahkan, pemprov telah melakukan rapat koordinasi untuk mengetahui kapan pekerjaan akan dimulai. Ganjar juga meminta segera mengoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) selaku pihak terkait.

 

“Kita kan supporting dan menyiapkan tata kelola yang ada di daerah itu,” beber gubernur.

 

 

Saat ini, kata Ganjar, pihaknya terus lakukan tindakan darurat dan pemantauan. Pihaknya sudah rapat dengan instansi terkait dan bupati/ wali kota untuk segera membantu masyarakat. Pemerintah provinsi pun sudah mengirimkan bantuan.

 

“Kita butuh kerja sama untuk menyelamatkan orangnya, sambil tindakan darurat dilakukan,” ujar Ganjar. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait