Pelatihan TP PKK-Baznas Jateng Sasar Kader se-Eks Keresidenan Pekalongan

  • 02 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Siapa  bilang, emak-emak tak bisa berperan banyak dan berpotensi berkembang, terutama dalam menjalankan UMKM? Di Gedung Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) UMKM Jateng, Semarang, mereka justru antusias mengikuti acara pelatihan.
Suasana Aula Teratai yang  merupakan tempat acara, terlihat ramai. Hiruk-pikuk suara peserta seolah memenuhi seisi gedung. Dengan mengenakan topi koki, mereka antusias mengikuti acara demi acara.
Kegiatan bertajuk Pelatihan UMKM Bidang Boga Bagi Kader TP PKK Kabupaten/Kota se-Eks Keresidenan Pekalongan, dihelat 2-4 November 2022. Acara diselenggarakan Baznas Jateng bekerja sama dengan TP PKK Jateng itu diikuti pengurus dan kader PKK Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Batang, Pemalang, dan Brebes.
Hadir pula dalam acara Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, dan Wakil Ketua II TP PKK Provinsi Jateng Indah Sumarno, Sekretaris TP PKK Jateng Ema Rachmawati, dan Ketua TP PKK Kota Tegal Roro Kusnabilla Erfa Dedy Yon.
Seorang peserta dari Kabupaten Pemalang, Hanif Fatrikawati, mengaku keikutsertaannya pada acara itu agar dirinya mendapatkan ilmu atau pengetahuan.
“Yang jelas, nanti dapat ilmu baru dan bisa dimanfaatkan di desa masing-masing, biar bisa bantu di lingkungan kita,” kata Hanif.
Menurutnya,, kegiatan itu amat berguna bagi dia selaku pelaku usaha pembuatan kue kering, seperti bolu dan sejenisnya. Sehingga, hasil kegiatan bisa langsung diterapkan untuk memajukan usahanya.
“Harapannya yang jelas nanti bisa menambah ilmu, nanti bisa memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita. Adanya bahan-bahan lokal bisa kita manfaatkan, nanti bisa membantu ibu-ibu, terutama yang di rumah, biar bisa semakin berkembang usahanya,” tutur Hanif.
Senada disampaikan Saprah, peserta dari Kabupaten Brebes. Dia yang memiliki usaha pembuatan kue kering, mengaku dengan keikutsertaannya di pelatihan, dia akan mendapatkan pengetahuan yang berguna bagi perkembangan wirausahanya.
“Harapannya, biar usaha saya nambah. Apa yang saya praktikkan di sini akan dilakukan (di rumah). Saya buat kue, kalau lebaran ya kue lebaran. Kalau setiap hari orderan di balai desa seperti snack dan kue basah,” ucapnya.
Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo melalui Wakil Ketua II TP PKK Indah Sumarno mengatakan, pihaknya bersama Baznas Jateng memang mengadakan pelatihan Ketrampilan Wirausaha baru bagi Kader PKK/ UP2K PKK.
“PKK sebagai gerakan masyarakat yang jumlah anggota dan cakupan wilayahnya sampai dengan tingkat desa/kelurahan bahkan sampai dengan tingkat dusun, lingkungan, RW, RT, dan Dasa Wisma, ini merupakan potensi yang sangat besar dalam menjalankan pembangunan bangsa, termasuk dalam bidang ekonomi,” kata Indah.
Dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi formal karena pandemi Covid 19, kata dia, maka mau tidak mau ekonomi informal, khususnya usaha ekonomi keluarga, yang menjadi pilihan usaha peningkatan pendapatan keluarga.
Menurutnya, pemberdayaan di tingkat rumah tangga merupakan langkah awal yang sangat penting, untuk pengembangan pemberdayaan ekonomi sosial dan politik secara kolektif. Apalagi sekarang banyak desa/ kelurahan yang menyandang daerah miskin ekstrem.
“Dan pelatihan ini dikhususkan pada pelatihan bagi desa/ kelurahan miskin ekstrem,” ucap Indah.
Pihaknya berterima kasih kepada Baznas Provinsi Jateng, yang telah mengadakan pelatihan ketrampilan wirausaha baru bagi kader PKK/ UP2K di wilayah eks-Keresidenan Pekalongan. Pelatihan semacam itu juga telah dilaksanakan di Kabupaten Pati, Banjarnegara dan Kota Surakarta.
Ditambahkan, dalam pelatihan itu, Baznas memberikan bantuan berupa modal usaha, timbangan, mangkok, dan mixer manual.  Dia berharap dengan pelatihan ketrampilan dan pemberian bantuan, bisa digunakan sebaik-baiknya, sehingga peserta lebih terampil mengolah berbagai makanan, inovatif, dan sanggup memberikan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat.
“Sehingga ekonomi masyarakat tambah sejahtera. Begitu juga dengan Baznas, saya berharap kerja sama ini dapat berlangsung terus menerus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Jawa Tengah khususnya,” imbuh Indah.
Dia berharap, melalui acara itu, selain memberikan modal usaha, peserta juga akan mendapatkan keterampilan.
“Sehingga masyarakat bisa mandiri secara ekonomi, melakukan inovasi usaha, fokus di tata boga,” pungkas Indah.
Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan, pihaknya bersama TP PKK Jateng memang telah mempertimbangkan cerahnya prospek tata boga ke depan.
“Boga yang kesekian kali (diadakan), memang kita lihat tren pemanfaatan boga itu sangat kompetitif dan bagus. Akan sangat lama,” kata Darodji.
Diakui, kebutuhan orang untuk boga yang siap saji masih tinggi, tapi tidak banyak orang yang sempat masak di rumah. Dengan demikian, spesialis jasa tata boga memang masih dibutuhkan.
“Tidak ada orang yang tidak butuh makan. Semua butuh makan. Tidak semua orang siap menyajikan makanan, sehingga ini sangat dibutuhkan. Dan ini butuh keahlian,” jelasnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait