Pantau Posbindu PKK, Atikoh : Komplet, Jadi Sehat Jiwa dan Raga

  • 11 Nov
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Posbindu untuk kali kedua, Jumat (11/11/2022).
Puluhan pengurus dan sekretariat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di Aula Gedung PKK tersebut.
Diawali dengan gerak fisik, peserta diajak memantau kebugaran jasmani menggunakan test Rockport menggunakan aplikasi Sipgar. Catatan waktu yang ditorehkan selama berjalan atau lari sepanjang 1,6 kilometer, dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan apakah peserta memiliki kebugaran yang baik, cukup, atau kurang.
Selanjutnya, dilakukan aktivitas Posbindu, mulai pemeriksaan fisik, wawancara, pengukuran tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, hingga konsultasi dengan dokter. Ada pula psikiater untuk konsultasi terkait kesehatan jiwa.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo yang memantau pelaksanaan Posbindu berharap, melalui kegiatan tersebut, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dapat dilakukan siapa saja, termasuk pengurus TP PKK.
Ditambahkan, olahraga sengaja disisipkan mengingat berdasarkan penelitian, Indonesia termasuk negara yang di dalamnya masih banyak orang malas bergerak. Dengan olahraga bareng, diharapkan dapat memotivasi untuk bergerak.
“Tadi juga ada pengukuran VO2 max (tingkat konsumsi oksigen maksimum yang dapat dicapai selama aktivitas fisik), pengukuran untuk kebugaran. Jalan 1.600 meter dan diukur capaian waktunya berapa. Harapannya ketika mereka sudah punya database terkait kebugaran itu, nanti bisa di-maintenance, dengan cara tetap bergerak, karena ini semacam indikator untuk bergerak,” beber Atikoh.
Setelah olahraga, imbuhnya, juga ada semacam klinik untuk pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat. Termasuk lingkar pinggang untuk mengukur lemak. Sehingga nantinya bisa diidentifikasi temuannya secara dini, dan apa yang harus dilakukan untuk menanganinya.
Alhamdulillah ini juga ada psikiater, harapannya selain raganya, jiwanya juga sehat. Jangan sampai nanti ada permasalahan-permasalahan yang disimpan, mengendap, bertambah. Harapannya di sini bisa konseling, sehingga kesehatan mental ibu-ibu bisa terjaga. Komplet, jadi sehat jiwa dan raga,” ungkap Atikoh.
Sementara, Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PRM) Dinas Kesehatan Jawa Tengah Arvian Nefi menambahkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah PTM. Jika PTM tidak dideteksi, tidak dicegah, kecenderungannya akan meningkat,  bahkan sering menimbulkan kematian mendadak.
“Ibu-ibu PKK ini sudah paham, sehingga harapannya bisa ditularkan ke keluarganya dan masyarakat,” ujarnya.
Arvian kembali mengingatkan cara mencegah PTM dengan CERDIK. Yakni, cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang.
“Boleh makan tapi harus dibatasi, terutama gula, garam, lemak, nggak boleh banyak-banyak, gorengan nggak boleh banyak-banyak,” jelas Arfian.
Kemudian, lanjutnya, istirahat cukup, dan kelola stres.
“Orang hidup pasti stres tapi harus dikelola, salah satunya dengan olahraga,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait