Pangkas Rantai Distribusi, Gagas Replikasi Sistem Jual Tunda Berteknologi

  • 14 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Respons cepat pembelian cabai oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mendapat apresiasi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo. Menurutnya, hal itu sangat membantu petani cabai.

Pihaknya pun memberi masukan, untuk memangkas rantai distribusi komoditas pangan, perlu diterapkan secara cermat. Sistem tunda jual dapat diimplementasikan untuk menjaga pasokan dan harga komoditas pangan tetap stabil. Ruang penyimpanan dingin (cold storage), mesin ozone, dan gudang pangan dapat dimanfaatkan untuk mendukung penerapan sistem tunda jual tersebut.

Diakui, permasalahannya adalah rantai distribusi yang sangat panjang. Oleh karena itu, pihaknya mencoba untuk memberikan solusi, dengan membangunkan gudang plus cold storage dengan teknologi ozone pada salah satu kelompok petani yang ada di Magelang kita bangunkan.

“Memang cukup lama prosesnya, sekitar setengah tahun, karena petani kesulitan dengan masalah perizinan, dan sekarang dalam proses finishing. Kita bekerja sama dengan Undip terkait teknologi ozone ini,” jelasnya saat menghadiri acara Rapat Koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Senin (14/1).

Ponco menambahkan, sistem tunda jual itu akan memangkas rantai distribusi ke konsumen. Hasil panen tersebut dapat disimpan oleh kelompok tani di gudang berteknologi, sekitar satu bulan sebelum didistribusikan kepada konsumen.

“Dengan kapasitas enam ton dari gudang, setiap kali panen tidak langsung dijual tetapi bisa disimpan di situ selama satu bulan, sehingga nanti bisa bertahap penjualannya. Ini langsung dari kelompok tani ke konsumen sehingga akan banyak memotong rantai distribusi,” lanjutnya.

Wakil Ketua TPID Jawa Tengah itu berharap, sistem tunda jual dengan memanfaatkan teknologi itu dapat direplikasi di daerah lainnya. Sehingga petani pun lebih diuntungkan.

“Nanti mungkin volunteer bisa memberikan sumbangan seperti itu untuk masuk ke kelompok tani yang lain sehingga ada replikasi. Kami optimis kalau ini jadi di Jawa Tengah tidak akan lagi ada kemungkinan seperti ini, tiba-tiba musim panen lalu harga jatuh,” harapnya.

Senada dengan Ponco, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono menilai pentingnya upaya untuk memangkas rantai distribusi komoditas pangan. Sehingga, petani tidak lagi merugi karena panennya dibeli oleh tengkulak dengan harga murah.

“Bagaimana kita memutus rantai distribusi, salah satu solusinya adalah dengan gudang ataupun ozone. Hulunya juga kita perbaiki, saya minta teman-teman dari pertanian betul-betul merencanakan musim tanam, luas tanam dan lainnya. Selain itu, harus punya proyeksi panen berapa,” pungkas Ketua Harian TPID Jawa Tengah itu.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

Berita Terkait