Pandemi Covid-19, Jangan Abaikan “Nginceng Wong Meteng” dan Imunisasi Anak

  • 08 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Meski disibukkan dengan penanggulangan virus Corona (Covid-19), gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) tetap jangan dilupakan. Kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun bayinya, mesti tetap diperhatikan.

 

Hal itu dikatakan Yasin, saat mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam rapat evaluasi penanggulangan Covid-19, Senin (8/6/2020), di Gedung B lantai 5 Setda Pemprov Jateng. Menurutnya, program unggulan 5NG, tak boleh terlupakan, agar tak ada lost generation akibat terlalu asyik menangani virus Corona.

 

“Yang tidak boleh terlupa adalah sektor kesehatan. Seperti rumah sakit yang sepi, karena warga takut berkunjung. Juga dengan program unggulan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, serta imunisasi untuk bayi dan balita,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.

 

Ia mengingatkan, wabah Covid jangan menjadi alasan untuk lalai memerhatikan kesehatan ibu dan bayi. Apalagi, saat ini masyarakat merasa phobia (ketakutan berlebih) mendatangi fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit. Kalau perlu, ingatkan ibu untuk periksa kehamilan, dan jika bayinya sudah lahir, ingatkan imunisasinya.

 

“Saya saja yang punya anak balita, sampai harus diingatkan bahwa ada jadwal untuk imunisasi. Nah kami harap ini menjadi bagian dari instruksi yang akan dilaksanakan dalam evaluasi program ini,” tutur Yasin.

 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yulianto Prabowo menjamin kegiatan imunisasi tetap berlangsung. Hanya, ada penyesuaian prosedur agar tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

 

“Kalau imunisasi tetap dilakukan. Kita buat pedomannya jika dilakukan di posyandu (pos pelayanan kesehatan terpadu) tetap memerhatikan standar physical distancing. Kalau dirasa aman silakan. Namun jika tidak, kami sudah memerintahkan agar dilakukan kunjungan ke rumah-rumah,” ucapnya.

 

Menurut data Dinkes Provinsi Jawa Tengah, cakupan imunisasi selama ini cukup baik. Pada 2018,imunisasi dasar lengkap bayi mencapai target nasional, yakni sebesar 101,7 persen dari jumlah sasaran sebanyak 529.278 bayi.

 

Sementara, angka kematian ibu diklaim semakin menurun. Pada 2018, angka kematian ibu adalah 78,6 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan, angka kematian bayi mencapai 8,36 per 1.000 kelahiran hidup. Rerata, dari tahun 2014-2018, angka kematian ibu adalah sekitar 15 persen per tahun.

 

“(Imunisasi) tetap dilakukan, paling tidak mencapai target 95 persen,” bebernya.

 

 

Pantau Kesehatan Santri

 

Pada kesempatan yang sama, Yulianto juga melakukan strategi pemantauan kesehatan santri. Menurutnya, hal itu dilakukan dengan membuat surat edaran kepada seluruh kepala dinas 35 kota/ kabupaten di Jateng.

 

“Intinya, seluruh Dinas Kesehatan bisa memfasilitasi pemeriksaan dan surat keterangan (sehat) gratis. Kami tak bisa instruksikan secara persis karena tarif pemeriksaan berada dibawah kewenangan dinas di daerah,” tuturnya.

 

Selain itu, Kadinkes Provinsi Jateng juga meminta seluruh Puskesmas melakukan pendampingan untuk para santri, yang hendak kembali ke pondok pesantren. Puskesmas juga berperan untuk memfasilitasi dan mendampingi pos kesehatan pesantren (poskestren).

 

“Itu sebagai ajang promotif dan preventif, terutama bagi seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah,” pungkas Yulianto. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait