Pameran Kesejarahan, Siswa Kagumi Replika Tandu Jenderal Sudirman

  • 07 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

TEGAL – Replika tandu Jenderal Sudirman yang dipajang pada Pameran Kesejarahan, di Gedung Mulya Damai, Kota Tegal, mengundang kekaguman pengunjung, khususnya para siswa. Mereka berusaha mengabadikan tandu tersebut, bahkan tak sedikit yang berswafoto dengan latar belakang tandu.
Ya, replika tandu tersebut merupakan koleksi dari Museum Sudirman Kota Magelang. Replika tandu itu terdiri dari kursi kayu rotan, diikat ke bambu menggunakan tali di sejumlah titik. Untuk memudahkan saat memanggul, ada bambu memanjang yang diikat, serta ikatan bambu melingkar di atas kursi sebagai penguat ketika kain putih dan biru dikerudungkan di atasnya.
Replika tandu diletakkan di atas kayu level yang ditutupi kain hitam. Para pengunjung yang mendatangi replika tandu, tampak mengamati dari dekat. Tak sedikit dari mereka yang memotret tandu atau menjadikan replika sebagai latar belakang saat swafoto.
Siswa merasa bisa mendapatkan pelajaran lebih usai melihat replika tandu dan literasi soal Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Siswa SMPN 3 Kota Tegal, Aulia Hanum Pratiwi, mengatakan, koleksi Museum Sudirman sangat bagus. Terutama, replika tandunya.
“Bagus (pameran Museum Sudirman). Cukup bisa menambah pengetahuan. Ada
tandu buat menandu Jenderal Sudirman,” kata Aulia, saat mengunjungi Pameran Kesejarahan tahun 2022 bertema Sejarah Lokal Sebagai Akar Perekat Persatuan Bangsa di Gedung Mulya Damai, Kota Tegal, Rabu (7/12/2022).
Sebagai pelajar, dia merasa senang karena bisa belajar tentang sejarah Jenderal Sudirman. Sehingga dia menjadi lebih tahu, setelah sebelumnya juga mendapat materi pelajaran sejarah di sekolah.
Tak hanya itu, dia juga bisa memetik pelajaran betapa gigihnya sang jenderal berjuang merebut kemerdekaan negara, bahkan, dalam kondisi sakit.
“Bisa tahu perjuangannya dalam melawan penjajah kegigihan,” ungkapnya.
Pengelola Museum Sudirman, Muhammad Ardani mengatakan, pihaknya menampilkan replika tandu atau kendaraan perang Jenderal Sudirman yang dipakai saat gerilya melawan penjajah Belanda.
“Juga memberikan deskripsi atau edukasi saat Jenderal Sudirman berada di Kota Magelang, atau riwayat selama hidup di Magelang maupun di Yogyakarta, dan di beberapa tempat,” kata Ardani, di stan pameran Museum Sudirman.
Hal itu, katanya, mengingat ketika Jenderal Sudirman masih hidup, kerap singgah ke banyak tempat. Dengan adanya pameran tentang Jenderal Sudirman, dia berharap para pengunjung bisa mengetahui dan meneladani sosok seorang Jenderal Sudirman. Mulai dari sikapnya yang sederhana, religius, bersemangat, pantang menyerah, serta selalu mengedepankan semangat mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia.
Dia juga menuturkan, ada beberapa kalimat Jenderal Sudirman yang bisa jadi penyemangat, yaitu ‘Yang sakit adalah Sudirman, seorang panglima tidak akan pernah sakit’.
“Itu adalah sebuah kata, pada saat beliau bergerilnya, sangat membakar semangat para pengawal atau prajuritnya dalam perang gerilya,” ucapnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait