Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

SEMARANG – Peristiwa Pertempuran Surabaya 1945 menjadikan 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Lalu, seperti apakah sosok pahlawan kekinian di mata Veteran Penjaga Perdamaian pada Perang Israel-Mesir?

Veteran Penjaga Perdamaian Perang Yom Kippur (Israel lawan Mesir) 1973, Rofi Su’ud mengatakan, pahlawan masa kini bukan saja mereka yang lebur di medan perang. Menurutnya, pahlawan kekinian adalah mereka yang mampu menelurkan prestasi sesuai bidangnya.

“Mereka yang bisa mengibarkan bendera Indonesia di ajang Olimpiade atau bidang sains. Mau itu bulu tangkis, wall climbing, dan sebagainya,” ujar Wakil Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jateng, seusai upacara Hari Pahlawan di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Jumat (10/11/2023).

Selain itu, imbuh Rofi, mereka yang bisa mencipta beragam teknologi untuk kepentingan banyak orang, adalah pahlawan.

“Harapan kami dari yang sepuh untuk generasi muda, bersatu padu mengutamakan kepentingan nasional ketimbang kelompok. Itu makna yang bisa kita ejawantahkan di peringatan Hari Pahlawan 2023 ini,” paparnya.

Rofi juga mengenang, bagaimana sebuah peperangan menjadi momen yang menyakitkan. Diceritakan, pada sekitar tahun 1970-an, dia menjadi penjaga perdamaian yang diutus di wilayah Sinai (kini Mesir). Saat itu, pertempuran melibatkan Mesir dengan sekutu melawan Israel.

“Saya tugas di Sinai, perbatasan Mesir dan Israel. Di sana dibentuk buffer zone agar tidak terjadi penyerangan Mesir dan Israel. Jadi kalau sekarang Israel dan Palestina bertempur, saya bisa membayangkan kondisinya,” ungkapnya.

Pada momen upacara Hari Pahlawan 10 November 2023, DPD LVRI Jateng juga memperoleh bantuan dari Pemprov Jateng. Bantuan itu berupa uang tunai masing-masing Rp1 juta, untuk 30 veteran di Jawa Tengah.

“Kalau sekarang jumlahnya 3.500 veteran. Pernah 12.000 veteran, tapi sekarang berkurang banyak,” pungkas Rofi. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Facebook

Google

Twitter

Pinterest

Linkedin