Obrolkan Bangun Pelosok Negeri, Ganjar Akui Masih Penasaran dengan Kuliner Poso

  • 08 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berbagi semangat untuk warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah melalui live Instagram, Senin (8/6/2020) sore. Bahkan dalam obrolan tersebut Ganjar menyatakan rasa cintanya yang mendalam kepada masyarakat Poso.

 

Melalui akun Instagramnya @ganjar_pranowo, Ganjar menyapa warga Poso melalui obrolan virtual bersama akun tana_poso yang diawaki Gunawan. Tana_poso adalah akun positif yang bergerak di bidang media lokal, yang mempunyai tujuan di antaranya untuk mengeksplorasi keindahan Poso melalui sumberdaya yang ada di sana, mulai dari cerita keindahan alam dan hal positif.

 

Mengusung tema Bacarita Membangun Indonesia dari Pelosok Negeri, obrolan hangat berlangsung seru. Ganjar tak lupa mengungkapkan rasa cintanya kepada warga Poso.

 

“Kawan-kawan Poso, Anda tidak pernah sendirian. Kami bersama Anda, dan kami sangat i love you full,” serunya sambil mengacungkan dua jempol kepada Gunawan.

 

Ganjar juga mengungkapkan, Poso pernah dikunjunginya ketika menjabat sebagai anggota DPR RI, karena dia memang suka berkunjung ke daerah pelosok ujung Indonesia. Sampai saat ini, dia bahkan penasaran dengan menu kuliner khas Poso.

 

Gunawan lantas menjelaskan di antara menu kuliner Poso yang direkomendasikannya adalah arogo onco. Onco dan arogo merupakan sebutan untuk bumbu dedaunan di Kabupaten Poso. Kedua tanaman ini biasa digunakan untuk menjadi penyedap rasa ikan sidat yang merupakan ikan khas Danau Poso, yang biasanya disantap dengan nasi bungkus bambu.

 

“Waduh dengan senang sekali. Arogo onco, ikannya sidat, seperti belut ya,” ujar Ganjar.

 

Gubernur juga berbagi pengalamannya menjadi pemimpin yang milenial dan tegas, serta terus menggaungkan komitmen mboten korupsi lan mboten ngapusi kepada warga Poso. Menurut Ganjar, menjadi pemimpin tidak memandang era. Apakah milenial atau lainnya, yang membedakan adalah sentuhannya. Misalnya, zaman dulu kalau mau bertemu camat, bupati, atau gubernur, sampai presiden sangat sulit. Namun sekarang eranya berbeda. Dengan teknologi informasi yang semakin maju, jarak itu hilang. Masyarakat bisa langsung dekat dengan pemimpin.

 

“Maka dibutuhkan pemimpin yang dekat. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus dekat. Dekat dengan siapa? Dekat dengan masyarakat. Kadang ada yang marah-marah, ada yang maki-maki, ada yang minta-minta, minta apapun. Apapun namanya, ingin ditumpahkan semuanya dan cepat,” beber orang nomor satu di Jateng ini.

 

Tidak hanya itu, pemimpin sekarang juga tidak bisa kaku menyapa masyarakat. Bahkan pemimpin harus selalu dekat, responsif, cepat, dan nonformal. Untuk mempermudah, maka pemimpin bisa memanfaatkan teknologi informasi.

 

Ganjar juga mengungkapkan saat ini semua warga harus adaptif mengingat semua berubah dengan cepat. Seperti di masa pandemi Covid-19, warga diharapkan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan tidak menyakiti.

 

“Di era pandemi ini, orang harus adaptif, punya toleransi,” ucapnya.

 

Gunawan tak henti-hentinya mengungkapkan rasa salutnya dengan sosok Ganjar. Bahkan Ganjar bisa menjadi pemimpin inspiratif Indonesia saat ini. Termasuk menjadi sosok yang bisa menjadi contoh warga Poso dan sekitarnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait