Mobil Dinas Pemprov Jateng Ditempeli Stiker ‘Nek Aku Korupsi, Aku Ora Slamet’

  • 08 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Rangkaian peringatan hari antikorupsi sedunia (Hakordia) di Pemprov Jateng diwarnai dengan cara unik, Minggu (8/12/2019). Selain mengajak ribuan pelajar menggelar aksi demonstrasi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menempeli mobil-mobil dinas Pemprov Jateng dengan stiker antikorupsi.

Sejumlah mobil dinas yang diparkir di halaman kantor Gubernur Jateng menjadi target penempelan stiker oleh Ganjar dan para pelajar. Stiker bertuliskan ‘Nek Aku Korupsi, Aku Ora Slamet‘ itu dipasang di beberapa bagian mobil.

Salah satu mobil dinas yang dipasangi stiker oleh Ganjar adalah mobil dinas Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sarwa Pramana. Sebelum memasang stiker itu, Ganjar memanggil Sarwa untuk memberikan sosialisasi.

“Ini mobil siapa, oh Pak Asisten. Ayo sini pak, maju ke depan,” kata Ganjar.

Kepada Sarwa, Ganjar menjelaskan tujuan dari penempelan stiker antikorupsi itu. Selain untuk selalu mengingatkan, stiker tersebut juga menjadi doa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng.

“Jadi ini untuk pengingat sekaligus doa, nek dhewe korupsi, berarti ora slamet (kalau kita korupsi, berarti kita tidak akan selamat). Pak Sarwa siap kan?” tanya Ganjar.

“Siap pak,” jawab Sarwa mantab.

Selain mobil Sarwa, sejumlah mobil dinas lain juga ditempeli stiker tersebut. Ganjar meminta para pelajar untuk menempelkan di kaca-kaca mobil.

“Yang rapi ya, ayo tempel satu-satu,” ucap Ganjar diikuti ribuan pelajar lain.

Sebagai informasi, peringatan Hakordia 2019 di Jawa Tengah digelar dengan cara unik. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memimpin aksi demonstrasi ribuan pelajar itu untuk menyuarakan tuntutan terkait perlawanan terhadap korupsi.

Sambil berjalan menuju depan kantor Gubernuran, mereka meneriakkan yel-yel anti korupsi dan mengangkat tinggi poster-poster berisi tuntutannya. Uniknya, poster yang dibawa para pelajar itu tidak seperti poster demo biasanya. Khas dengan generasi millenial, kalimat-kalimat unik seperti ‘Jangan Makan Uangku, Makan Saja Mantanku’, ‘Cukup Atiku Sing Ambyar, Negoroku Ojo’, ‘Mending Ketemu Tikus Tanah, Dibanding Tikus Berdasi’, dan lainnya, menghiasi poster-poster mereka.

Demo di tengah car free day itu semakin meraih dengan adanya instalasi mosaik. Ribuan kertas warna warni ditempelkan para pelajar dan warga pada sembilan panel. Sebelumnya mereka menuliskan harapan, doa, kritik, dan dukungan untuk pemberantasan korupsi. Sembilan panel itu kemudian digabung membentuk gambar tikus dicoret. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait