Menteri PPPA Apresiasi Semangat Jateng Konsisten Bangun Isu Perempuan

  • 24 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengapresiasi Provinsi Jawa Tengah yang secara konsisten mendukung isu-isu perempuan di Indonesia. Komitmen perempuan-perempuan di Jawa Tengah diwujudkan dengan menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres Perempuan Nasional 2023 ini.

“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada ketua panitia dari BKOW  yang sudah menginisiasi (isu) secara konsisten, komit ya. Tentunya apa yang menjadi tujuan (kongres) ini untuk menjawab PR-PR kita,” kata Menteri PPPA, seusai menghadiri Pembukaan Kongres Perempuan Nasional, di Auditorium Fakultas Teknik Undip Semarang, Kamis (24/8/2023).

Menteri yang akrab disapa Bintang Puspayoga ini menilai, kongres bertema “Demokrasi dan Kepemimpinan Menuju Satu Abad Indonesia” ini sangat penting. Meskipun banyak agenda kerja lainnya, ia merasa perlu hadir, untuk menjawab semangat para perempuan yang hadir di Kongres Perempuan Nasional tersebut.

“Sebenarnya hari ini, hari yang tidak mungkin saya bisa hadir di sini (Kongres Perempuan Nasional). (Saya hadir) Untuk menjawab semangat ini, kerja keras yang dilakukan, kita harapkan (hasil kongres) menjadi rujukan rekomendasi. Tidak dilakukan di Jateng saja, tapi juga bisa menjadi rujukan rekomendasi untuk perempuan Indonesia,” imbuhnya.

Bintang menambahkan, dalam kongres yang digelar selama tiga hari tersebut, akan mendiskusikan beberapa isu mengenai perempuan. Salah satunya, mengenai keterwakilan perempuan pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Oleh karenanya, diperlukan upaya bersama berbagai pihak, agar isu-isu yang dibahas nantinya bisa menghasilkan gagasan bagi kaum perempuan.

“Kita harapkan apa yang menjadi rekomendasi ini tidak sebatas lembaran kertas. Ya kita akan bergerak bersama untuk implementasi nyata dari rekomendasi. Karena isunya kan memang isu yang di era kekinian, yang krusial yang dihadapi oleh perempuan, yang tentunya kita harus bergerak bersama untuk isu ini,” tandasnya.

Sementara, Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jateng, Nawal Nur Arafah Yasin, mengatakan, menuju satu abad kemerdekaan Indonesia, masih banyak isu-isu terkait perlindungan perempuan dan anak yang perlu diselesaikan. Melalui kongres itu, ia berharap seluruh pegiat perempuan dapat terkoneksi dan saling bersinergi, menghadapi tantangan pekerjaan terkait demokrasi dan kepemimpinan perempuan, dengan budaya, media, lingkungan, hukum dan HAM, serta prioritasnya adalah mengenai keterwakilan perempuan dalam kontestasi Pemilu 2024.

“Ini penting, menurut saya, menghadapi di tahun 2045 satu abad kemerdekaan Indonesia. Bagaimana perempuan ini saling terkoneksi, bisa menghasilkan ide dan gagasan, yang nanti bisa jadi solusi untuk pemberdayaan perempuan,” kata Nawal.

Kongres tersebut diikuti sebanyak 1000 peserta dari 24 provinsi, dan dibuka Menteri Bintang Puspayoga didampingi Ketua BKOW Jateng Nawal Arafah Yasin, Ketua Penggerak PKK Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.

Dalam sambutannya, Wagub Taj Yasin mengatakan, Jawa Tengah sangat mendukung perempuan untuk turut membangun negeri ini. Ia menuturkan, pada ranah eksekutif, banyak bupati/wali kota yang merupakan perempuan. Selain itu, banyak ASN perempuan di lingkungan Pemprov Jateng, yang menduduki jabatan strategis.

Wagub juga menegaskan, dia bersama Gubernur Ganjar Pranowo sangat mendukung upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Berbagai program seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan Jo Kawin Bocah, dicanangkan untuk menangani beberapa persoalan, di antaranya stunting, serta kematian ibu dan anak.

“Kami di Pemprov Jateng, saya mendampingi Mas Ganjar betul-betul merasakan bahwa perempuan ini juga kita hormati betul. Mulai dari Perda kita tentang Ketahanan Keluarga itu juga (mengandung) terhadap perlindungan. Kita kalau bicara kematian ibu dan anak, kita ada program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Kita jemput bola kepada para ibu (hamil) supaya angka KIA bisa kita tekan,” papar wagub.

Gus Yasin, sapaannya, menambahkan, hasil kongres perempuan perlu disuarakan secara masif. Agar, masyarakat juga semakin sadar akan peran perempuan di negeri ini. Ia mendukung perempuan agar bisa mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, supaya ke depan mereka mampu menjadi pemimpin-pemimpin di masa mendatang. Oleh karenanya, Pemprov Jateng berupaya menekan pernikahan anak.

“Artinya ini memberi peluang kepada para perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Kami mendorong itu. Karena bagaimana pun peran perempuan kami rasakan betul. Kita di Jateng kalau tidak ada Ketua PKK dan Ketua BKOW, ya rasanya program kami tidak akan terselenggara, tersampaikan ke masyarakat,” imbuhnya. (Humas Jateng)*ul

 

Berita Terkait