Menhub Apresiasi Kolaborasi Apik Pemprov Jateng dan Pemkot Solo dalam Percepatan Pembangunan 

  • 08 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SURAKARTA – Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi memuji teamwork atau kerja sama yang apik antara pemerintah pusat, Provinsi Jawa Tengah, dan Kota Surakarta, dalam penyelesaian sejumlah proyek di Jawa Tengah. Menurut Budi, kerja sama yang baik itu berdampak positif dalam percepatan pembangunan nasional, dan akan dijadikan contoh di berbagai daerah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Budi saat groundbreaking pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso dan rekayasa lalu lintas, di Simpang Joglo Solo, Sabtu (8/1/2022). Budi menyampaikan apresiasi langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang hadir dalam acara itu.
“Pembangunan jalur ganda dan rekayasa lalu lintas Simpang Joglo ini selain menyelesaikan persoalan kemacetan, juga menunjukkan bagaimana spirit kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Jateng dan Pemkot Solo. Terima kasih Pak Ganjar, Mas Gibran, yang dengan semangat gotong royong mendukung program-program kami,” kata Budi.
Dia menjelaskan, salah satu bukti konkret adalah persoalan pembebasan tanah yang menjadi wewenang Pemprov Jateng dan Pemkot Solo. Biasanya, di daerah lain, dia harus repot turun langsung menyelesaikan problem yang terjadi di lapangan.
“Tapi di sini tidak. Kolaborasi yang apik dilakukan sehingga pembebasan tanah saya nggak perlu cawe-cawe (ikut-ikutan). Tahu-tahu sudah selesau. Di tempat lain, saya harus ngundang Kapolda/Pangdam untuk membantu menyelesaikan. Tentu ini akan kami jadikan contoh bagaimana kerja yang baik antara pusat dan daerah,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, teamwork yang kuat memang selalu ia jadikan andalan dalam berbagai program pembangunan. Dirinya menyontohkan, beberapa program pembangunan nasional di Jawa Tengah, bisa terlaksana dengan baik karena kerja sama yang terjalin memang sudah baik.
“Ada sejumlah pembangunan bandara selesai, Ahmad Yani, Ngloram,  dan di Purbalingga. Tinggal Karimunjawa yang masih terus digarap. Semua itu bisa terlaksana dengan baik karena kerja sama yang baik antara pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota,” kata Ganjar.
Dengan kerja sama itu juga, publik akan semakin percaya jika pemerintah bisa bekerja dengan baik. Publik akan senang, karena jika semua dilakukan dengan gotong royong, maka akan mudah rampung.
“Termasuk di Solo ini, kita ingin menata agar Solo menjadi kota yang cekli, kecil tapi menyenangkan. Semoga dengan pembangunan ini, ekonomi bisa berjalan. Kita tunjukkan pada masyarakat bahwa kerja kolektif ini bisa menyelesaikan permasalahan satu per satu,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Gibran mengatakan, Solo merupakan kota yang menjadi jujugan wisatawan. Masalah kemacetan menjadi problem yang harus diselesaikan.
“Khususnya di Simpang Joglo ini, pusatnya kemacetan di Solo ya di tempat ini. Hari ini sudah mulai dibangun, ada rel layang  sehingga kemacetan bisa diurai. Selain itu, pembangunan ini diharapkan bisa menggerakkan kegiatan ekonomi serta menjadi ikon baru Kota Solo,” jelasnya.
Ditambahkan, Simpang Joglo merupakan salah satu persimpangan jalan di Solo yang kerap dilanda kemacetan. Di jalan itu, terdapat tujuh ruas yang bertemu di satu titik, ditambah ada jalur perlintasan kereta api.
Pemerintah kemudian membangun rel layang untuk kereta api sehingga tidak membuat jalur tersendat. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga dilakukan dengan membuat underpass dan penataan lainnya. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait