Lihat Sampah Berserakan, Ganjar Turun Tangan Bersihkan

  • 17 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Brebes – Di sela kunjungannya ke Fly Over Kretek, Desa Desa Taraban Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, Kamis (17/1/2019), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru menemukan banyak tumpukan sampah yang ada di bawah fly over tersebut. Dengan sigap, Ganjar mengajak masyarakat yang ada untuk memunguti sampah yang berserakan.

Tidak hanya memberikan perintah, Ganjar juga langsung turun tangan memungut sampah-sampah itu. Hal itu membuat warga yang ada di sekitar malu, dan kemudian ikut mengambil sampah bersama Gubernur.

“Ini kok sampahnya banyak sekali, ayo dibersihkan. Tidak usah nunggu besok, ayo sekarang langsung bergerak. Lima menit harus bersih semuanya,” ucap Ganjar sambil memunguti sampah.

Warga kemudian berduyun-duyun ikut memunguti sampah. Dalam waktu singkat, lokasi tersebut menjadi bersih.

“Begini kan enak, kalau bersih pemandangan jadi indah. Ayo masyarakat, jaga lingkungan, jangan buang sampah sembarangan. Kurangi plastik,” tegasnya.

Saat membersihkan sampah itu, Ganjar melihat ada tiga orang petugas kebersihan yang sedang duduk-duduk santai. Ia langsung mendatangi mereka dan menegurnya.

“Bapak petugas kebersihan, jangan hanya duduk saja. Itu banyak sampah tolong dibersihkan. Masa ada sampah banyak malah duduk santai,” semprot Ganjar.

Mendengar hal itu, Wakil Bupati Brebes, Narjo yang ikut mendampingi Ganjar juga langsung bertindak. Ia langsung menghampiri ketiga petugas kebersihan itu dan memerintahkan untuk memunguti sampah.

“Ayo jangan tunda lagi, ayo bareng sama saya ambili sampahnya. Besok lagi tolong dijaga kebersihanya ya,” pinta Narjo.

Ketua RW10 Desa Taraban, Eko Ruharto mengatakan, sampah memang menjadi persoalan di wilayahnya. Kurangnya kesadaran dari masyarakat menjadi penyebab utama.

“Padahal kami selalu mengingatkan, namun masih sulit,” ucapnya.

Ke depan, Eko mengaku akan semakin memperketat pengawasan di lokasi tersebut. Jika ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, maka akan diberikan sanksi.

Selain persoalan sampah, Eko juga mengeluhkan air PDAM yang mati di wilayah tersebut. Matinya air membuat warga kesulitan melakukan penyiraman taman yang ada di bawah fly over Kretek itu.

“Kami penginnya tamannya bagus. Namun karena air PDAM mati, tanaman jadi mati karena tidak bisa disirami. Selain itu, ditambah banyaknya sampah membuat pemandangan jadi tidak sedap. Ke depan kami akan tingkatkan lagi sosialisasi kepada warga untuk menjaga lingkungan,” tutupnya.

 

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait