Lantik 17 Ketua TP PKK Kabupaten/ Kota di Jateng, Ini Pesan Atikoh

  • 26 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pelantikan 17 bupati/ wali kota se-Jawa Tengah, Jumat (26/2/2021), juga diikuti dengan pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota, oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo. Para ketua baru tersebut diminta dapat segera bergerak, memberikan sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

 

“Terima kasih atas sumbangsih, keikhlasan kerja keras ibu-ibu Ketua TP PKK Kabupaten/ Kota sebelumnya. Insyaallah jadi pondasi kegiatan-kegiatan selanjutnya untuk kemaslahatan umat. Untuk yang baru, saya ucapkan selamat, Insyaallah amanah. Kita akan selalu bekerja sama, apa yang bisa kita lakukan, apa yang bisa kita sumbangkan untuk masyarakat, bangsa dan Negara,” beber Atikoh, didampingi Wakil Ketua I TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, saat ditemui usai pelantikan di Grhadhika Bhakti Praja.

 

Ditambahkan, saat ini pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama setahun. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan, termasuk oleh PKK. Salah satunya, terus menyosialisasikan protokol pencegahan Covid-19 melalui 5M, memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilitas.

 

“Ini (5M) harus menjadi gaya hidup baru,” tegasnya.

 

Tak hanya itu, Atikoh berharap TP PKK ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu upaya strategis menekan kasus Covid-19, karena virus penyebab penyakit tersebut tidak ada obatnya. Yang bisa dilakukan, mencegah dengan memberikan vaksin ke tubuh.

 

“Ketika kita mendapatkan vaksin, pertama imunitas kita akan kuat, kita melindungi diri sendiri. Yang kedua kita juga melindungi orang lain. Apabila banyak yang divaksin, maka akan terbentuk herd immunity atau kekebalan komunitas,” ungkap Atikoh.

 

Pola asuh anak juga menjadi perhatian Atikoh. Pasalnya, pembelajaran secara daring yang sudah berlangsung selama satu tahun, mengakibatkan anak bosan. Dalam hal ini, PKK diharapkan berperan untuk menguatkan peran keluarga melalui pola asuh yang diberikan, agar tidak terjadi masalah gangguan kesehatan mental.

 

“Sebetulnya banyak sekali yang lainnya. Bagaimana kita bisa berperan dari sisi ekonomi, karena pandemi berimbasnya tidak hanya kesehatan, tapi pendidikan, ekonomi. Banyak sekali masyarakat yang membutuhkan bantuan kita. Bagaimana yang bisa kita lakukan? Jogo Tonggo, nglarisi dagangane tonggo, nglarisi daganganne konco. Ini saatnya kita tunjukkan nasionalisme kita dengan mencintai produk dalam negeri,” tandasnya.

 

Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia berharap PKK dapat mendukung program pembangunan di daerahnya masing-masing, karena kekuatan PKK dahsyat. Seperti, mengampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), mencegah stunting, menata lingkungan, hingga mengantisipasi problem ideologis yang sering muncul dalam komunitas kecil yang tidak sesuai Pancasila.

 

Ada pula pemberantasan sarang nyamuk, mengolah limbah agar memiliki nilai ekonomi, sosialisasi KB maupun tes IVA secara intensif, dan terus menggerakkan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG). Di era pandemi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar menjadi gaya hidup dengan terus melakukan edukasi, bahkan menjadi pionir 5M.

 

“Kekuatan PKK dahsyat, karena bisa bicara sampai level yang sangat kecil. Pendekatan inovatif menjadi penting, sehingga Jateng terasa betul adem, ayem, dan guyub,” pungkasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait