Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021 Digelar

  • 07 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021. Lomba antarinstansi pemerintah ini, bertujuan menciptakan inovasi digital untuk mempermudah layanan bagi warga. Ajang ini, juga diharapkan sebagai langkah awal dari rencana besar Pemprov Jateng membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida).

 

Perlu diketahui, KIPP telah digelar tiga kali berturut-turut, sejak 2018. Ajang itu telah melahirkan sejumlah aplikasi yang dinilai memudahkan masyarakat, mengakses layanan publik.

 

Kepala Biro Organisasi Kepegawaian Setda Jateng Ihwan Sudrajat mengatakan, setiap tahun ajang ini menyedot animo 180 hingga 200 peserta. Dari ratusan pengikut, hanya 10 yang kemudian masuk dalam urutan teratas, yang kemudian akan diberikan penghargaan oleh Gubernur Jawa Tengah.

 

Ia menyebut, kriteria penghargaan adalah aplikasi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

 

“Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur, arahnya tidak muluk-muluk.yang penting mampu mengatasi persoalan masyarakat, seperti komplain yang disampaikan pada kanal aduan LaporGub,” ujarnya, seusai menghadiri launching KIPP 2021, di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, Senin (7/6/2021).

 

Ihwan menyebut, banyak inovasi sederhana yang ikut, namun justru dibutuhkan oleh masyarakat. Di antaranya, dua inovasi dari RSUD Margono Soekarjo Banyumas, yakni TeLe ApIK atau Teyeng Ndeleng Antrean Pendaftaran dan Poliklinik. Aplikasi itu, dimaksudkan untuk memudahkan pasien memantau antrean dokter secara online.

 

Dengan TeLe ApIK, seorang pasien yang mendaftar secara online dapat memperkirakan, kapan ia dapat ditangani dokter. Sehingga, pasien bisa memeroleh kepastian layanan, meskipun datang dari daerah yang jauh dari rumah sakit.

 

Ada pula Mangan Mendoane Rini (Pengembangan Sistem Pengelolaan Sediaan Farmasi: Obat/Alat Habis Pakai Terintegrasi Rekam Medis Elektronik). Dengan aplikasi tersebut, manajemen RSUD Margono Soekarjo dapat mengefisiensi pengadaan obat dan alat medis, sehingga mengurangi praktik kolusi.

 

Dua aplikasi tersebut diganjar penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik, oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, pada 2019 dan 2020 lalu.

 

“Selain itu, tahun 2020 ada inovasi yang dilakukan Kabupaten Klaten dengan Titip Bandaku, untuk warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di Merapi menyimpan dokumen elektroniknya,” paparnya.

 

Selain itu, program orisinal dari Pemprov Jateng “Jogo Tonggo” juga memperoleh titel Top 21, dari total 1.204 inovasi penanggulangan Covid-19.  Inovasi Jogo Tonggo merupakan pemberantasan virus Corona, berbasis kewilayahan. Adapun, inovasi ini adalah pengejawantahan dari Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang pembentukan Satgas Jogo Tonggo.

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, KIPP dapat melecut semangat pemerintah melayani warga. Ia berharap, komplain warga dijadikan sumber kreasi untuk menciptakan inovasi layanan.

 

Ia juga bertekad, agar Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) cepat dibentuk di Jawa Tengah. Hal ini karena melihat kapabilitas sumberdaya manusia di provinsi ini yang dipandang mumpuni.

 

“Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda, agar Jawa Tengah harus punya untuk pertama kali Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida),” tegasnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait