Kisah Cinta Gus Yasin dan Ning Nawal, dari Gus Dur Hingga Jualan Tempe

  • 03 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Perjalanan cinta Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan Nawal Nur Arafah ternyata begitu spesial. Perjalanan cintanya mendapat perhatian istimewa dari Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Dur.
Bagi Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen, Gus Dur adalah orangtua sekaligus mertua, karena Presiden keempat RI itu menjadi saksi pernikahannya dengan Nawal Nur Arafah. Gus Dur mempunyai peran penting dalam kisah cintanya karena mempertemukan Gus Yasin dengan sang istri dan kini telah dikaruniai tiga buah hati.
Kisah itu berawal pada 2006, saat Gus Yasin, atau sapaan akrab Taj Yasin belajar ke Damaskus Suriah. Pertemuannya dengan Nawal pun terjadi ketika Gus Yasin yang saat itu menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) hendak mencari pengurus pengganti karena masa jabatannya sudah berakhir.
GusYasin pun bertemu Nawal dan memintanya agar menjadi Ketua PPI Suriah. Sambil bercanda, panitia menyarankan Gus Yasin berpasangan dengan Nawal. Nawal menjadi ketua, Gus Yasin menjadi wakilnya.
“Apalagi yang membujuk dan menyarankan agar Nawal maju sebagai Ketua PPI adalah panjenengan Gus. Sekarang dia sudah mau menjadi ketua berarti panjenengan yang bertanggung jawab, bagaimana kalau panjenengan sebagai wakilnya,” kata Gus Yasin menirukan kata-kata panitia saat itu.
Dan betul, saat perkenalan kandidat, teman-teman Gus Yasin pun bilang, “Sudahlah, ini tidak usah calon PPI tetapi calon suami istri saja.”
Dari situlah akhirnya Gus Yasin dan Nawal akrab. Bagi Gus Yasin, Nawal sosok motivator. Dia selalu memberikan motivasi dilingkungannya.
“Ketika bersama di PPI, dia selalu memberikan motivasi kepada teman-temannya tentang berbagai organisasi yang baik dan kegiatan-kegiatan,” ujarnya.
Setelah berumah tangga, Gus Yasin dan Nawal pun mengelola beberapa lembaga dan ketika awal pulang banyak organisasi-organisasi dia ikuti. Nawal pun selalu membantu Gus Yasin untuk memotivasi di organisasi itu, termasuk ponpes dan sekolahan.
“Kalau soal kekurangan, namanya manusia itu tidak ada yang sempurna. Allah menciptakan makhluk dan kehidupan itu pasti ada masalah. Jika ada satu perkara yang menonjol pasti ada kekurangan. Sehingga kita harus melengkapi kekurangan tersebut,” jelasnya.
Kekurangan Nawal bagi Gus Yasin, jika sudah punya keinginan tetapi tidak terpenuhi kemudian menurun, mentalnya down. Sehingga, Gus Yasin harus melengkapinya, harus men-support. Karena, keinginan yang tidak tercapai bukanlah berarti kegagalan, tetapi sedang diuji bagaimana menciptakan agar hal-hal atau keinginan itu terwujud.
“Kami menikah masih muda. 2007 saya berusia 24, sedangkan istri saya 20.
Pasangan muda awal berumahtangga pasti ada masalah, ketidaknyamanan, ketidakcocokan, permasalahan bagaimana menyatukan tujuan hidup.
Dinamika itu bisa kami lewati sampai sekarang, namun permasalahan itu pasti tetap ada, permasalahan sampai kapanpun akan muncul, karena hidup itu akan selalu ada masalah. Kami saling mengalah, kalau memang saya yang salah saya minta maaf, jika istri saya yang kurang, dia juga minta maaf. Pokoknya saling mengisi dan melengkapi,” paparnya.
Perjalanan yang menarik, kata Gus Yasin, saat awal berumah tangga berjualan pulsa. Tetapi di tengah jalan, justru merugi. Mereka pun kemudian membuka usaha katering. Membuat tempe yang diolah menjadi lauk pauk bermacam makanan lalu ditawarkan di kedutaan.
“Setelah kedutaan setuju, saya membuat tempe dan istri yang memasak kemudian setiap pagi saya mengantar nasi box ke kedutaan,” jelasnya.
Dan, pada Sabtu (3/8/2019) ini, Nawal Nur Arafah tepat berusia 32 tahun. Gus Yasin pun menyampaikan selamat ulang tahun kepada istri tercintanya itu melalui video singkat.
“Selamat ulang tahun istriku yang ke-32 yang saat ini sedang hamil tiga bulan. Semoga menjadi keturunan yang sholih sholihah. Ini menjadi hadiah untuk kita berdua, terima kasih istriku,” kata Gus Yasin. (Humas Jateng)

Berita Terkait