Ketika Wanita Hebat di Balik Lelaki Hebat Berkumpul

  • 28 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Apa jadinya jika para wanita hebat yang berada di balik lelaki hebat berkumpul? Bukan kehebatan suami masing-masing yang mereka ungkap, namun justru pengalaman menyiasati keterbatasan waktu untuk tetap bisa berkomunikasi dengan pasangan dan keluarga.
Simak saja pembicaraan istri Gubernur Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, istri Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, istri Gubernur DKI Jakarta Fery Farhati Anies Baswedan, serta istri Menteri Kesehatan Ida Rachmawati Budi Gunadi, dalam Talkshow Dari Kartini untuk Indonesia. Acara yang dipandu artis Nycta Gina ini diselenggarakan detik.com secara daring, Rabu (29/4/2021).
Atikoh Ganjar Pranowo mengungkapkan, sejak suaminya dilantik sebagai Gubernur Jateng, dia sudah mewakafkan waktu mereka untuk masyarakat. Dia tidak lagi berharap selalu berdua, apalagi liburan khusus di akhir minggu.
“Tidak ada romantisme seperti itu. Me time saya dengan suami ya waktu sepedaan. Kalau mengagendakan liburan kayaknya tidak bisa karena 24 jam tujuh hari waktu Mas Ganjar untuk masyarakat. Yang milik kita hatinya saja,” ungkapnya.
Namun, kondisi tersebut tak membuatnya mengeluh. Atikoh pun mengisi waktu dengan mengaktualisasikan diri. Terlebih, dengan jabatannya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Bunda PAUD, dan sebagainya, dengan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. Dia berharap para perempuan dapat melakukan hal yang bisa memberikan manfaat bagi keluargabdan masyarakat.
“Jadilah cahaya untuk orang-orang yang kita cintai, yang bisa membangkitkan asa saat gelap gulita. Memberikan kedamaian dengan kehangatannya, yang sinarnya menggugah semangat untuk terus berkarya. Setitik cahaya dapat menyalakan ribuan kegelapan,” ujar Atikoh.
Dia juga berpesan kepada kaum pria, agar terus memberi kesempatan kepada perempuan untuk mengaktualisasikan diri. Sehingga bisa menjadi cahaya untuk keluarga dan lingkungannya.
Hal senada disampaikan Arumi Bachsin Emil Dardak. Diakui, posisi suaminya yang seperti sekarang membuat kehidupannya lebih berwarna, dibanding sebelumnya di mana dia dikenal sebagai artis. Meski konsekuensinya, waktu bersama keluarga berkurang.
Dia pun mengungkapkan tips menghadapi suami saat mood-nya tengah tidak baik. Yakni, dengan menemani suami, mendengarkan keluh kesahnya walau terkadang tidak faham dengan yang dibicarakan.
“Yang penting kita jadi sandaran saja. Jangan jadi orang yang menuntut,” beber Arumi. 
Ida Rachmawati Budi Gunadi bahkan sudah “menyerahkan” suaminya untuk masyarakat. Dia mengungkapkan cara agar komunikasi mereka tetap lancar. 
“Sambil mandi kami tetap mengobrol, karena waktunya kan full untuk kegiatan kantor. Tapi ini konsekuensi jabatan suami, waktu untuk istri dan keluarga berkurang,” tuturnya. 
 
Fery Farhati Anies Baswedan justru merasa Ramadan ini waktu bersama suami lebih banyak. Setidaknya, mereka bisa sahur bersama, Salat Subuh berjemaah, sebelum suaminya berangkat bekerja.
 
Meneladani perjuangan RA Kartini, Fery mengajak perempuan menjadi penggerak dalam masyarakat, lingkungan sekitar, dan keluarga. Terlebih, dengan situasi sekarang yang menuntut orang untuk bisa beradaptasi, di mana perempuan tidak hanya bisa membaca tapi terus belajar dan melakukan hal yang berguna. Seperti memilah sampah, menjaga lingkungan, dan sebagainya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait